Video Udara dan Citra Satelit Tunjukkan Mengerikannya Dampak Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan
Insiden bocornya kilang minyak Pertamina di Teluk Balikpapan beberapa waktu lalu menjadi perhatian publik hingga sekarang.
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Insiden bocornya kilang minyak Pertamina di Teluk Balikpapan beberapa waktu lalu menjadi perhatian publik hingga sekarang.
Tercatat setidaknya 5 orang tewas akibat peristiwa itu.
Sedangkan luas tumpahan minyak di Teluk Balikpapan mencapai 12.987 hektare yang mengakibatkan 60 kilometer pantai dan 34 hektare hutan mangrove terdampak.
Informasi itu turut diunggah Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitternya, Kamis (5/3/2018).
Dalam unggahannya, ia juga menunjukkan citra satelit yang memperlihatkan dampak tumpahan minyak di Teluk Balikpapan per 1 April.
Iapun mengungkapkan mengerikannya dampak tumpahan minyak itu.
"Dampak tumpahan minyak di Teluk Balikpapan yang luas dan merusak ekosistem laut kayak gini kok kalah beritanya sama berita cacing dan puisi. Apa memang sudah wolak-walike jaman ya?," tulisnya.
Dibersihkan
PT Pertamina (Persero) mengklaim Teluk Balikpapan terlihat sudah lebih bersih dari ceceran minyak dibanding dua hari sebelumnya.
Hal itu setelah penambahan armada pembersihan perairan yang dilakukan Pertamina, Rabu (4/4/2018).
Pertamina sudah menurunkan empat tim untuk bekerja secara simultan untuk membersihkan perairan dari ceceran minyak dengan pembagian zona.
Zona pertama mencakup area Pangkalan LLP, Jetty dan Kampung Baru. Zona dua mencakup area Rede (kolam pelabuhan) Teluk Balikpapan.
Zona tiga mencakup Pantai Monpera dan Zona empat mencakup outer pantai.
Untuk menyisir ke empat zona tersebut, digunakan 15 buah kapal yang dilengkapi dengan perlengan yang sesuai.
Manager Komunikasi dan CSR Pertamina Regional Kalimantan Yudy Nugraha mengatakan pemulihan sisa ceceran minyak di jetty 1 dilakukan menggunakan vacuum truck dan dilengkapi dengan oil boom dan oil spill dispersan.
"Pemulihan sisa minyak di Kampung Atas Air dan Kapung Baru dilakukan dengan pengisaan penggunakan vacuum truck dibantu dengan penggunaan oil absorbant," terang Yudy melalui siaran pers Kamis (5/4).
Pertamina Mengaku