Daripada Ikan Kaleng, Lebih Baik Konsumsi Ikan Tangkapan Nelayan Lokal
Sejauh ini kata Wiyati, pihaknya belum menerima atau menemukan produk ikan kaleng yang mengandung cacing pita.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG REDEB - Maraknya pemberitaan ikan sarden yang mengadung cacing pita, membuat Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), merasa perlu mengambil tindakan.
Sejauh ini kata Wiyati, pihaknya belum menerima atau menemukan produk ikan kaleng yang mengandung cacing pita.
“Tapi kami telah membentuk Satgas Pangan. Dalam waktu dekat, kami akan bahas permasalahan ini agar segera langsung turun ke lapangan,” ungkapnya, Minggu (6/4/2018).
Dirinya meminta agar masyarakat Berau menjadi konsumen yang selalu waspada dengan produk yang mereka beli. “Sebagai konsumen harus lebih teliti dan bijak dalam membeli produk makanan instan, dengan memperhatikan kandungan makanan dan masa kedaluwarsanya,” jelas Wiyati.
Selain itu, Wiyati juga mengimbau masyarakat agar tidak terlalu sering mengonsumsi makanan instan, karena nilai gizi yang menurun akibat proses pengawetan dan pengalengan. Wiyati mengatakan, masyarakat sebenarnya tak perlu mengonsumsi ikan kaleng. Pasalnya, Kabupaten Berau menjadi sentra perikanan.
“Akan lebih baik kalau membuat makanan sendiri, seperti ikan banyak ditemukan di pasar-pasar Berau. Saat membeli kita bisa mengetahui apakah ikannya masih segar atau tidak, kita bisa memilih dan memasak dengan cara kita sendiri,” ujarnya. Dan yang pasti, menurutnya mengolah makanan sendiri jauh lebih higienis.
Dengan cara ini menurutnya, tidak hanya menjamin higienitas makanan yang dikonsusmi anggota keluarga, membeli ikan hasil tangkapan nelayan lokal juga akan memberdayakan para nelayan dan pedagang setempat.
“Sehingga perputaran uang tidak ke mana-mana. Kalau kita beli ikan kalengan, ikannya dihasilkan dari daerah lain, diproduksi di daerah lain. Jadi lebih baik kita konsumsi ikan dari daerah kita sendiri. Apalagi tangkapan nelayan kita sangat banyak,” tandasnya.
Data statistik yang diperoleh dari Dinas Perikanan Berau menunjukkan, produksi ikan, hasil tangkapan ikan nelayan air asin maupun tawar di Kabupaten Berau mengalami peningkatan hingga 200 ton lebih, dengan total mencapai 20.416,72 ton dalam setahun.
Selain kuantitasnya yang besar, kualitas ikan tangkapan nelayan Berau juga dinilai sangat baik, pasalnya tidak sedikit ikan yang diekspor ke luar negeri dan sjuga dipasarkan di daerah lain di dalam negeri.