Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lanud Sultan Hasanuddin Bangun 1.000 Rumah Non Dinas untuk Prajurit

Lanud Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros, mulai membangun 1.000 unit rumah non dinas yang diperuntukkan bagi para prajurit.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lanud Sultan Hasanuddin Bangun 1.000 Rumah Non Dinas untuk Prajurit
Istimewa
Prajurit mengikuti upacara rangkaian peringatan HUT TNI Angkatan Udara ke-72 di landasan Lanud. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUNNEWS.COM, MAROS - Lanud Sultan Hasanuddin Makassar di Mandai, Maros, mulai membangun 1.000 unit rumah non dinas yang diperuntukkan bagi para prajurit.

Lanud juga meningkatkan remunerasi serta membangun postur TNI AU yang lebih kuat melalui pembentukan Komando Operasi TNI AU III.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Staf Komando Operasi (Kaskopsau) II Marsma TNI Julexi Tamboyang saat memimpin upacara rangkaian peringatan HUT TNI Angkatan Udara ke-72 di Lanud.

Baca: Terdengar Jeritan Dua Kali, Veriona Tewas di Tangan Mantan Kekasih

"TNI AU membangun 1.000 rumah untuk menghindari adanya pensiunan yang masih tinggal di rumah dinas. Untuk mencegah hal itu, kami meminta prajurit untuk menabung wajib perumahan," katanya.

Bangunan 1.000 rumah tersebut tersebar di beberapa provinsi yang ada di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Perumahan disebar dengan alasan, sejumlah prajurit juga berasal dari daerah lain.

Selain perumahan, Julexi juga mengatakan, semua prajurit harus tetap waspada dengan adanya serangan.

Baca: Denny Andrian Kusdayat, Pelapor Sukmawati Sempat Diancam Agar Cabut Laporannya

Saat ini, perkembangan lingkungan stategis, ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan memicu munculnya ancaman baru.

Selain itu, hubungan antarnegara terkesan tanpa batas. Hal tersebut menjadi tantangan berat yang harus dihadapi TNI AU.

"Kita harus menghadapi itu semua dengan kemampuan yang dimiliki. Kita harus memiliki kemauan, tekad dan komitmen demi mencapai hasil maksimal untuk menjaga negara. Tanpa komitmen, maka tantangan akan terasa berat," katanya.

Menurutnya, untuk membangun kekuatan udara, tidak perlu menunggu adanya musuh yang menyerang dan mengeksplorasi potensi Indonesia.

Sebelum hal itu terjadi, kekuatan harus terbangun. Jika terjadi serangan, prajurit langsung sigap.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas