Dua Panita Sudah Jadi Tersangka
Dalam video yang beredar terlihat ketiga penari wanita hanya mengenakan bikini dan dikelilingi pengunjung yang didominasi pria
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Joko Wahyu Sutejo, pengelola Pantai Kartini membenarkan adanya video yang beredar di media sosial adalah kejadian di Pantai Kartini, Jepara, Sabtu (14/4).
Terkait adanya tarian erotis oleh tiga wanita berbikini itu, Joko juga dipanggil Polres Jepara untuk dimintai keterangan.
"Benar memang ada komunitas motor yang sedang kumpul. Tapi saya tidak tahu kalau ada tarian erotis. Saat itu saya tidak di lokasi. Saat saya ke lokasi, acara sudah selesai," kata Joko, Minggu (15/4).
Dia mengatakan, sudah jauh-jauh hari, panitia kegiatan melayangkan surat izin penggunaan Pantai Kartini untuk acara kumpul sesama anggota komunitas .
"Di dalam izinnya terdapat hiburan hanya organ tunggal. Tidak ada tarian erotis kayak di diskotek. Makanya kami boleh-boleh saja. Kalau tahu ada tari erotis ya pasti kami tidak perbolehkan," katanya.
Dia telah memaparkan apa adanya kepada Polres Jepara terkait "insiden" erotis tersebut.
"Karena saya sebagai pengelola, ya saya sampaikan apa adanya, bahwa sebelumnya tidak dicantumkan hiburan tari erotis," kata dia.
Yamaha NMAX Club Indonesia (YNCI) membantah bahwa acara tarian erotis di pantai Kartini, Jepara, Jawa Tengah adalah atas inisiatifnya.
Ketua Umum Yamaha NMAX Club Indonesia (YNCI), Yudi Kusuma menegaskan bahwa acara tersebut bukan acara yang dibuat oleh organisasinya.
"Dengan ini saya mewakili seluruh member Yamaha NMAX Club Indonesia menyatakan bahwa itu bukanlah acara kami (YNCI). Dan kami mengutuk keras kejadian tersebut," ujar Yudi.
Yudi mengatakan pihaknya sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Dia juga berharap semua pihak dapat menahan diri dan biarkan pihak kepolisian yang menyelesaikan masalah ini.
Kabag Humas Polres Jepara AKP Hadi Suprastowo saat dihubungi mengungkapkan kepolisian sudah meminta keterangan beberapa pihak.
Acara itu diberi nama anniversary Jepara Max Owner.