Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia Ditawari Dana Bergulir
Perempuan wirausaha yang tergabung dalam Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) ditawari modal usaha dana bergulir yang dapat diakses
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUTA - Perempuan wirausaha yang tergabung dalam Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) ditawari modal usaha dana bergulir yang dapat diakses melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Kerja Nasional Perwira I di Kuta, Bali, Senin (16/4), mengatakan, pihaknya menawarkan kepada para perempuan pelaku wirausaha untuk bisa mengakses modal dana bergulir dengan suku bunga yang sangat murah.
"Saya menawarkan modal usaha dengan bunga di bawah 5 persen per tahun, terserah kebutuhan modalnya berapa," jelas Braman Setyo.
Pihaknya melihat potensi perempuan sebagai pelaku usaha sangat besar, terlebih saat ini perempuan menguasai hampir 70 persen bisnis fashion, kerajinan tangan, dan kuliner.
Menurut Braman, tiga bisnis tersebut saat ini sedang kekinian dan entah secara kebetulan atau tidak menjadi segmen usaha yang paling banyak digeluti oleh perempuan.
Braman menambahkan, pihaknya secara khusus mengapresiasi wirausaha-wirausaha perempuan yang selama ini dikenal sangat gigih membangun disiplin dalam bekerja.
Hal itulah yang membuatnya tidak segan untuk mengalokasikan anggaran pembiayaan khusus untuk wirausaha-wirausaha perempuan.
Braman melihat selama ini persoalan wirausaha dapat dikelompokkan dalam empat hal, yakni membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM), masalah produksi, masalah pemasaran, dan masalah pembiayaan.
Secara umum pihaknya sudah menyatakan akan memberikan kemudahan bagi UMKM untuk dapat mengakses dana bergulir, dengan tingkat suku bunga untuk sektor riil turun menjadi 5 persen per tahun.
"Dan bunga untuk koperasi sektor simpan pinjam turun menjadi 7 persen pertahun," katanya.
Pada kesempatan itu, pihaknya secara khusus mendorong Perwira agar mampu semakin banyak mencetak dan mengkader wirausaha baru dari kalangan perempuan.
"Rasio kewirausahaan di Indonesia mengalami peningkatan dari 2014 ke 2016, dimana pada 2014 rasio kewirausahaan baru sebesar 1,67 persen dan meningkat 3,10 persen pada 2016. Kita targetkan rasio kewirausahaan dapat terus tumbuh mencapai level 5 persen di akhir Pemerintahan Presiden Jokowi 2019 nanti," paparnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan anggota Perwira untuk optimis dalam membangun usaha, terlebih berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh BBC World Service melalui lembaga Globescan dan Program on International Policy Attitudes, University of Maryland (BBC News, 25 Mei 2010), menyebutkan Indonesia merupakan tempat yang paling baik untuk memulai usaha.
"Di antara 24 negara yang disurvei, posisi Indonesia berada di atas Amerika Serikat, Kanada, India dan Australia," kata Braman.
Sementara itu Ketua Umum Perwira Elza Syarief mengatakan, organisasinya fokus untuk mencetak perempuan wirausaha profesional yang menghasilkan produk-produk berkelas dan bermutu tinggi.
"Kita sudah bertekad bukan sekadar sebagai perkumpulan ibu-ibu sosialita, tapi perempuan wirausaha yang profesional menghasilkan produk bagus yang bisa dipasarkan di pasar lokal maupun internasional," kata Elza.