Menkes Resmikan Dua Puskesmas Perbatasan di Kalimantan Barat
Menkes Nila berharap upaya ini diharapkan akan memberikan daya ungkit yang besar dalam peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah DTPK
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SANGGAU - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek meresmikan dua Puskesmas daerah perbatasan di Provinsi Kalimantan Barat pada Selasa (17/4), tepatnya di Kabupaten Sanggau.
Kedua Puskesmas tersebut merupakan Puskesmas representatif yang berhasil dibangun di daerah perbatasan, yaitu Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan.
Pembangunan Puskesmas ini menggunakan anggaran DAK Afirmasi bidang kesehatan tahun 2017.
Upaya percepatan pembangunan di daerah perbatasan merupakan salah satu fokus prioritas pembangunan kesehatan pada 2015-2019. Untuk mewujudkannya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI melaksanakan program pembangunan 124 Puskesmas Perbatasan di seluruh titik terluar Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah perbatasan kerap kali mengalami berbagai permasalahan seperti kondisi geografis, SDM kesehatan, terbatasnya infrastuktur dan lain sebagainya.
Di samping itu, isu ketimpangan pelayanan kesehatan dibandingkan dengan negara tetangga akan berpengaruh pada kredibilitas bangsa apabila tidak ditangani dengan serius.
Baca: Menteri Kesehatan: Penanganan Gizi Buruk di Asmat Dilakukan Bertahap
"Daerah perbatasan yang merupakan bagian terdepan negara seharusnya menjadi etalase negara yang menampilkan wajah atau citra Indonesia yang positif termasuk dalam bidang kesehatan," kata Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dalam sambutannya saat peresmian Puskesmas Entikong dan Puskesmas Balai Karangan di Kabupaten Sanggau (17/4).
Demi kelancaran kegiatan di Puskesmas dalam pembangunan Puskesmas di daerah perbatasan dilengkapi dengan pemenuhan prasarana dan alat kesehatan yang diperlukan oleh Puskesmas, seperti pembangunan rumah dinas dokter, pengadaan alat transportasi serta penyediaan alat pendukung pelayanan lainnya seperti Generator set dan IPAL.
Menkes menyatakan bahwa ketersediaan SDM kesehatan yang mumpuni sangatlah penting dalam optimalnya kinerja Puskesmas di daerah perbatasan.
“Kementerian Kesehatan RI melalui Program Nusantara Sehat telah menempatkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan dan lainnya pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK) termasuk pada kedua lokasi Puskesmas ini,” kata Nila.
Untuk selanjutnya kegiatan pembangunan Puskesmas di daerah perbatasan dan tertinggal di daerah lain masih dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya.
“Saya berharap dengan pembangunan Puskesmas ini, masyarakat di daerah perbatasan bisa mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan terbaik dari negeri sendiri. Sehingga tidak perlu ke negara tetangga,” kata Nila F. Moeloek.
Pembangunan ini merupakan sebuah langkah terdepan dengan semangat nawacita ke tiga yaitu untuk mewujudkan pembangunan Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI; serta melengkapinya dengan semangat nawacita kelima yaitu peningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui penguatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah perbatasan.
Menkes Nila berharap upaya ini diharapkan akan memberikan daya ungkit yang besar dalam peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di daerah DTPK.
"Jadikanlah hari ini menjadi momentum bagi kita untuk menumbuhkan komitmen dan semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat," tegas Menkes Nila F. Moeloek.
Usai menandatangani prasasti peresmian Puskesmas, Menkes didampingi Sekjen Kemenkes Untung Suseno Sutarjo, meninjau fasilitas Puskesmas.