Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Amukan Warga, Petugas Rahasiakan Evakuasi Bonita si Harimau Sumatera

Sebab, Bonita sebelumnya telah menewaskan dua orang pekerja di desa Tanjung Simpang, Jumiati dan Yusri Effendi

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Hindari Amukan Warga, Petugas Rahasiakan Evakuasi Bonita si Harimau Sumatera
dok
Harimau Bonita diburu petugas 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU -Demi menghindari amukan warga, proses evakuasi harimau Sumatera yang diberi nama Bonita itu dengan cara dilumpuhkan menggunakan tembakan bius dilakukan oleh petugas secara rahasia dan pengamanan yang ketat.

Sebab, Bonita sebelumnya telah menewaskan dua orang pekerja di desa Tanjung Simpang, Jumiati dan Yusri Effendi.

Dalam proses evakuasi, petugas kepolisian dari Polres Indragiri Hilir (Inhil), Koramil 06/Kateman dan Polhut bersiaga. Petugas juga masih dilengkapi senjata api.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono, setelah berhasil ditangkap bonita langsung dievakuasi.

"Kita memang sempat menahan informasi kepada media bahwa Bonita sudah ditangkap Jumat (20/4/2018) pagi. Hal ini kami lakukan untuk menghindari ketegangan warga di lokasi konflik," ucap Suharyono.

Dia mengaku, saat proses evakuasi Bonita warga semakin banyak berdatangan untuk melihat. Sehingga evakuasi dilakukan melalui jalur air dan darat.

"Dari kebun sawit PT THIP, kita langsung membawa Bonita lewat Sungai Indragiri menggunakan speed boat menuju Tembilahan. Untuk mengangkat box trap kita menggunakan crane," kata Suharyono.

Berita Rekomendasi

Setelah sampai di Tembilahan, lanjut dia, Bonita dicek kesehatannya oleh tim medis karena pengaruh bius masih ada di tubuh Bonita.

Selanjutnya, tim langsung meluncur ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PRHS) Yayasan Arsari di Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), menggunakan jalur darat, untuk dilakukan observasi.

"Sekarang Bonita akan kita observasi dan diteliti perubahan tingkah lakunya," kata Suharyono.

Sebelumnya, warga dari Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau melakukan aksi demonstrasi ke lokasi konflik harimau sumatera di Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau, Senin (12/3/2018).

Demo warga itu dilakukan setelah Bonita menerkam Yusri Effendi, Sabtu (10/3/2018) lalu. Warga saat itu kesal dengan petugas yang tidak membunuh raja hutan tersebut.

Warga terus mendesak tim untuk melumpuhkan Bonita dengan peluru tajam. Namun hal itu tidak dilakukan petugas, karena harimau sumatera salah satu satwa dilindungi.

Sehingga, petugas mempertimbangkan untuk melumpuhkan dengan peluru tajam tersebut dan berupaya mencari momen penembakan bius.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas