Cak Imin Ingatkan Rakyat Indonesia Lewat Syair Ranggawarsita
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengunjungi makam Ranggawarsita, Selasa (24/4/2018)
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN-Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengunjungi makam Ranggawarsita, Selasa (24/4/2018) di Klaten, Jawa Tengah.
Di tempat peristirahatan terakhir pujangga legendaris Tanah Jawa abad ke-18 tersebut, Cak Imin mengingatkan supaya rakyat Indonesia senantiasa menyatukan pandangan, dalam rangka meneguhkan tenun kebangsaan. Cak Imin mengimbau, jangan hanya karena kompetisi dan perebutan kekuasaan, anak bangsa terpecah-belah.
“Kalian pernah dengar gak sebuah kalimat yang cukup populer? Hari ini adalah zaman gila. Siapa yang gila, tidak akan kebagian. Zaman iki wes zaman edan. Sing ora edan ora bakal kumanan,” kata Cak Imin menirukan syair milik Ranggawarsita yang terkenal.
Menurut Cak Imin, Ranggawarsita yang pandai meramal sudah memprediksi lewat syairnya, bahwa kelak setiap orang akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Kendati cara tersebut merugikan orang lain, dan membahayakan keutuhan berbangsa.
“Kita mestinya diingatkan untuk tidak melakukan segala hal dengan berbagai cara untuk mencapai tujuan, sehingga menjadi orang yang benar-benar gila,” ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Satu-satunya hal yang harus diupayakan, kata Cak Imin, yakni apa yang disebut oleh Jayabaya, ‘Notonegoro’. Notonegoro atau menata negara merupakan sikap mental untuk membangun negara bersama-sama, di segala aspek kehidupan.
“Tidak ada jalan lain selain kita semua satu tujuan untuk semua segmen kehidupan. Untuk nata negara. Notonegoro,” ujarnya.
Ranggawarsita lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 15 Maret 1802. Semasa hidupnya, Ranggawarsita dikenal sebagai pujangga ulung yang melahirkan banyak karya sastra, dan sekaligus pujangga besar terakhir yang hidup di Tanah Jawa. Setelah hidup selama 71 tahun, Ranggawarsita tutup usia pada 24 Desember 1873.