Jauh dari Kesan Sangar, Penjahat Ini Justru Berpenampilan Begini saat Beraksi
Roby mengaku paling sering kerja sebagai pembobol rumah dibandingkan dengan begal atau jambret karena risikonya kecil
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Mengenakan pakaian rapih dengan kemeja, celana panjang, sepatu, serta topi, Boby, bukan nama sebenarnya, bercerita pengelamannya menjadi pelaku kriminal, yaitu jambret, begal, hingga pembobol rumah mewah.
Penampilan necis dilakukan untuk menghindari kecurigaan orang ketika menjalankan aksi.
Berkat bantuan narasumber penghubung, Tribun Jateng berkesempatan secara ekslusif mewawancarai pelaku kejahatan lintas provinsi yang masih aktif itu di sebuah angkringan pinggir jalan, sebelum ia berangkat 'kerja'.
Boby bercerita, profesi sebagai jambret, begal, dan pembobol rumah telah dijalaninya sejak dua tahun lalu.
Siang hari membobol rumah, lalu malamnya dilanjut menjambret atau membegal.
Khusus di wilayah Kota Semarang, kawasan favoritnya adalah daerah timur, seperti Tlogosari, Gayamsari, dan Jalan Arteri Soekarno-Hatta.
Daerah itu dipilih karena relatif sepi.
Selain itu, banyak jalur tikus yang semakin memudahkannya ketika bekerja.
Baca: Malam-malam Polisi Ajak Dua Saksi Prarekonstruksi Kasus Perampokan Uang ATM Rp 1,8 Miliar
Sebelum beraksi, Boby lebih dulu menentukan wilayah sasaran atau mangsa dengan cara berkeliling mengendarai sepeda motor.
Tujuannya untuk mengenal medan, mulai dari jalur keluar masuk hingga alternatif arah melarikan diri, sehingga ketika terjadi kondisi darurat tak perlu pikir panjang.
Bobby biasa menyebut ketiga profesinya itu dengan istilah begal, tarikan (jambret), dan bobol (mencuri rumah).
Dalam menjalankan aksi, Boby biasanya ditemani seorang rekan yang bertugas sebagai pengawas.
Ia biasa menyebutnya dengan istilah si-penjaga game. Tugasnya selain sebagai driver juga untuk mengawasi kondisi di luar rumah ketika dirinya sedang membobol rumah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.