Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jauh dari Kesan Sangar, Penjahat Ini Justru Berpenampilan Begini saat Beraksi

Roby mengaku paling sering kerja sebagai pembobol rumah dibandingkan dengan begal atau jambret karena risikonya kecil

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jauh dari Kesan Sangar, Penjahat Ini Justru Berpenampilan Begini saat Beraksi
youtube
Ilustrasi pelaku begal 

Sejauh ini, Roby mengaku paling sering kerja sebagai pembobol rumah dibandingkan dengan begal atau jambret.

Pertimbangannya karena hasil lebih besar, relatif mudah, minim risiko, dan masa hukumannya lebih singkat.

Berbeda jika menjadi begal atau jambret.

Aksinya dilakukan secara kasar dan rawan amukan massa.

"Lebih berisiko begal, karena jika ketangkap pasti dihajar massa, banyak kasus sampai mati. Masa hukuman juga paling ringan bobol, hanya tiga tahunan. Kalau begal bisa lebih, soalnya bawa senjata tajam saja sudah kena delapan bulan," paparnya.

Rapih

Meski bekerja kriminal, Boby mengaku sangat memperhatikan betul dampak dari tindakannya, khususnya dari segi hukum. Sehingga, sebisa mungkin ia menjalankan aksi secara rapih tanpa perlu melakukan tindakan yang akan memperlama masa hukuman.

Berita Rekomendasi

Baca: Anggota DPRD Kendal Janji Temui Warga Terdampak Tol Semarang-Batang yang Menginap di Kantornya

"Sejauh ini saya belum pernah tertangkap petugas. Bunuh orang juga tidak pernah, tapi kalau bacok pernah, itupun terpaksa karena ketika membegal korban melawan," ujarnya.

Menurut dia, sekarang ini semakin banyak orang yang bekerja seperti dirinya. Bahkan, ada perkampungan di Semarang yang remajanya banyak menjadi pembobol rumah maupun begal.

Menjadi begal baru ditekuninya setahun terakhir. Korban pertamanya dulu merupakan laki-laki pengguna sepeda motor. Caranya, kendaraan korban dipepet, lalu ia turun dan menodongkan pedang.

Sama seperti membobol rumah, aksi pembegalan sering dilakukan Boby di wilayah Semarang bagian timur.

Dari hasil pertamanya itu, ia mendapatkan handphone dan sepeda motor korban yang laku dijual seharga Rp 1,5 juta.

Sama halnya dengan begal, aksi jambret dilakukan lebih singkat. Ia biasa mengincar orang yang bermain handphone.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas