Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Bandar Narkoba Asal Kendari Ditembak Mati di Kawasan Tanjung Api-api Banyuasin

Tersangka Michael Ramon Rimbing bersama dua rekannya, Erwin dan Jonly Alvin Wowor terus melarikan diri, sehingga harus dihentikan dengan cara ditembak

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tiga Bandar Narkoba Asal Kendari Ditembak Mati di Kawasan Tanjung Api-api Banyuasin
Tribun Sumsel/M Ardiansyah
Tiga bandar narkoba jenis sabu-sabu asal Sulawesi Tenggara berusaha lolos dari kejaran polisi di kawasan Tanjung Api-api Banyuasin. Mereka akhirnya tewas setelah ditembak polisi. TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tiga bandar narkoba jenis sabu-sabu asal Sulawesi Tenggara berusaha lolos dari kejaran polisi di kawasan Tanjung Api-api Banyuasin.

Tembakan peringatan yang dilepaskan Dir Resnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman dan Kasat Narkoba Polresta Palembang Kompol Ahmad Akbar, tidak digubris.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, tersangka Michael Ramon Rimbing (30) bersama dua rekannya, Erwin (26) dan Jonly Alvin Wowor (27) terus melarikan diri, sehingga harus dihentikan dengan cara ditembak.

Ketiganya pun tewas.

"Bandar seperti ini perlu disikat habis. Kami tidak main-main dalam menindak bandar-bandar narkoba seperti ini. Akan terus kami buru dan kejar bandar narkoba," kata Zulkarnain.

Ketiga bandar itu diduga berperan sebagai penyuplai sabu-sabu ke bandar yang lebih besar lagi.

Baca: Kapolri dan Istrinya Terpukau Bertemu Velyn, Bocah 3 Tahun Hafal Pancasila dan Lagu-lagu Nasional

BERITA TERKAIT

Karena, diduga ketiganya merupakan bandar sekaligus pengendali peredaran narkoba di Kendari.

Mereka diduga menerima barang dari Aceh dan Medan, membawanya ke salah satu hotel di Palembang untuk diubah kemasannya.

Usai mengubah kemasan sabu ke dalam kemasan kopi dan cemilan, barulah sabu seberat 5,1 kg lebih akan dikirim melalui kurir, Nurdiansyah (27).

Rencana penyelundupan itu berantakan karena polisi keburu menangkap Nurdiansyah.

"Aku ditelepon Michael untuk datang ke hotel dan mengambil tas dan koper berisikan sabu. Upahnya Rp 25 juta per kg nya," ujar Nurdiansyah saat rilis di Kamar Mayat RS Bhayangkara Palembang, Minggu (29/4/2018).

Ketika paket sabu sudah dikemas dan disimpan di dalam tas dan koper, tiga bandar narkoba asal Kendari ini memerintahkan Nurdiansyah untuk membawanya dengan jalur udara.

Baca: Mahfud MD: Islam Rahmatan Lil’alamiin, Tidak Mengancam, Tidak Usil terhadap Keyakinan Orang Lain

Nurdiansyah, membawa sabu tersebut ke Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan penumpang pesawat.

Ia menuju ke Bandara SMB II sambil diawasi ketiga bandar dari jarak jauh.

Saat Nurdiansyah sudah masuk ke dalam bandara, ketiganya langsung meninggalkan Nurdiansyah dengan harapan barang mereka bisa lolos dari pemeriksaan petugas.

Namun, upaya penyelundupan 5,1 kg sabu diketahui petugas.

Nurdiansyah diamankan bersama narkoba yang hendak dibawanya ke Kendari melalui Bandara Internasional SMB II Palembang.

Petugas dari Ditresnarkoba Polda Sumsel dan Satnarkoba Polresta Palembang yang mengamankan Nurdiansyah, langsung melakukan pengembangan terkait pemilik sabu tersebut.

Upaya pengembangan akhirnya membuahkan hasil. Tiga bandar yakni Michael Ramon Rimbing, Erwin dan Jonly Alvin Wowor ditangkap di kawasan Tanjung Api-api, Sabtu (28/4/2018) malam.

Namun ketiganya tewas setelah timah panas polisi bersarang di tubuh mereka karena berupaya kabur ketika akan ditangkap.

Baca: Cemburu pada Desta dan Vincent, Velyn Bocah 3 Tahun Ingin Bertemu dan Digendong Jokowi

Nyawa mereka tak tertolong meski polisi telah berupaya untuk membawa mereka ke rumah sakit guna diselamatkan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Dirresnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman dan Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Haribawono menuturkan, tiga bandar narkoba yang ditembak mati polisi merupakan jaringan antar provinsi.

Mereka mengambil narkoba dan berupaya menyelundupkan narkoba melalui jalur udara dengan membayar kurir.

"Jadi, Palembang ini menjadi tempat transit mereka. Sebelum narkoba ini dibawa ke Kendari, mereka membawa sabu ini ke hotel untuk dikemas ulang agar bisa disembunyikan," ujar Zulkarnain.

Jenderal bintang dua ini menegaskan, tindakan polisi melakukan tindakan tegas terukur sudah dianggap tepat.

Terlebih, ketiganya ini merupakan bandar narkoba yang akan memasok sabu ke wilayah Kendari Sulawesi Tenggara. (ard)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas