Kang Emil: Pekerja Asing Wajib Melatih Pekerja Lokal
Menurut Ridwan Kami, tenaga kerja asing bermacam-macam, mulai dari skilled, unskilled, manajerial, hingga ilmuwan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah polemik tentang kehadiran tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia, calon gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Ridwan Kamil mengaku akan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal agar lebih baik dan kompetitif.
“Kami pasangan RINDU fokus pada upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar tidak kalah dengan tenaga kerja asing,” kata Kang Emil dalam pernyataannya, Minggu(6/5/2018).
Menurut Ridwan Kamil, tenaga kerja asing bermacam-macam, mulai dari skilled, unskilled, manajerial, hingga ilmuwan.
“Jadi kalau ada posisi yang keahliannya hanya bisa diisi oleh TKA, maka dia wajib memberikan pelatihan pada tenaga kerja lokal untuk keahlian tersebut,” tuturnya.
Kegelisahan inilah yang membuat Ridwan Kamil akan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.
Ia juga menegaskan, Rindu akan membuka peluang dan lapangan kerja di Jawa Barat yang nantinya akan diisi oleh warga lokal (Jawa Barat), bukan oleh tenaga kerja asing.
Salah satu peningkatan kompetensi yang akan dilakukan oleh RINDU adalah dengan memperkuat fungsi Balai Latihan Kerja (BLK).
Nantinya BLK harus mampu menyediakan pelatihan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Jawa Barat.
“Sehingga memiliki kompetensi dan kemampuan yang tidak kalah dari tenaga kerja asing (TKA)," ujar Ridwan Kamil.
Selain itu, sertifikasi juga dapat menjadi salah satu ukuran kompetensi dan kemampuan tenaga kerja lokal untuk bersaing dengan tenaga kerja asing.
"Para penyedia tenaga kerja, tentu harus memprioritaskan tenaga kerja lokal yang telah memiliki sertifikasi, karena itulah salah satu bentuk keunggulan tenaga kerja Indonesia dibanding TKA," tegasnya.
Kehadiran tenaga kerja asing, kata Ridwan Kamil, telah menjadi sebuah keniscayaan sebagai konsekuensi keikutsertaan Indonesia dalam forum AFTA (Asean Free Trade Area) - Kawasan Perdagangan Bebas Asean, yang salah satu poinnya adalah memungkinkan para pekerja di kawasan ASEAN untuk bekerja di negara-negara anggota.
“Melalui AFTA itu pula, kami ingin mencetak para pekerja di Jawa Barat agar bisa bersaing di luar negeri, menjadi tenaga kerja profesional dan terlatih,” jelasnya.
Ekspor tenaga kerja terlatih dari Jawa Barat, juga akan menjadikan Jawa Barat sebagai penyedia sumber daya manusia terlatih dan secara otomatis akan meningkatkan kesejahteraan para tenaga kerja yang bekerja di mancanegara. (Willy Widiyanto)