Kapolres Tanjung Perak Gadungan Tertangkap Polisi Saat Akan Ke Bali Bersama Dua Cewek
Salah satu tersangka, Alimuddin mengaku, para korban sudah diketahui latar belakang dan profilnya. Ini supaya bisa menyakinkan korban.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Unit Resmob Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengungkap kasus penipuan yang mencatut nama beberapa pejabat, mulai wali kota, Ketua DPR dan terakhir mengaku sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
Komplotan penipuan ini beranggotakan empat orang, Alimuddin (43) asal Jakarta, Aswin (36) asal Jakarta Utara, Chandra (22) asal Sulawesi Selatan, Muchtar (35) asal Cianjur, Jawa Barat, dan R (DPO).
Komplotan ini melancarkan aksi terakhir mengaku sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Antonius Agus Rahmanto.
Modusnya, pelaku menelepon ke salah satu staf di bagian keuangan Pelabuhan Tanjung Perak dan meminta uang Rp 150 juta.
“Pelaku ini mengaku sebagai seorang Kapolres Tanjung Perak yang baru menggantikan pejabat lama. Melalui telepon, pelaku minta dikirimkan uang Rp 150 juta,” sebut Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Senin (7/5/2018).
Uang Rp 150 juta itu, kata Antonius Agus, dikirim melalui rekening bank dua tahap. Pertama ditransfer Rp 80 juta dan selanjutnya Rp 70 juta.
Korban akhirnya melapor dan polisi melakukan penyelidikan dan akhirnya penangkapan empat pelaku.
Awalnya polisi menangkap Aswin dan Chandra di daerah Jakarta Utara. Selanjutnya dilakukan pengembangan dan menangkap Muchtar di daerah Cianjur dan terakhir menangkap Alimudin.
Dia merupakan pelaku utama yang menelepon mengaku sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
“Pelaku utamanya (Alimudin) dibekuk di Kota Makassar pada saat yang bersangkutan akan berangkat ke Bali dengan dua orang rekan perempuannya,” terang Antonius Agus.
Antonius Agus menegaskan, kelompok ini sudah bermain sekitar 2008 hingga 2013 lalu. Pelaku sering melakukan kegiatan seperti ini, namun belum pernah terbongkar.
“Tahun 2012, pelaku utama pernah ditangkap dua kali dalam kasus narkoba di Polda Metro Jaya,” terang Antonius Agus.
Dari puluhan korban dalam aksi komplotan ini, ratusan juta uang korbannya telah berhasil diperdaya.
Aantara lain mengaku sebagai Wali Kota Jakarta Timur, korban ditipu Rp 600 juta, mengaku Bupati Makassar, korban merugi Rp 30 juta, mengaku Bupati di daerah Maluku dan korban pengusaha dimintai Rp 50 juta hingga akhirnya tetangkap, yakni mengaku sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.