Akun Facebook Oknum Kepala Sekolah Kalbar Dicekal Polisi Usai Sebut Bom Surabaya Rekayasa
Perempuan yang diduga menjabat sebagai Kepala Sekolah di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)di Kayong Utara, Kalimantan Barat itu dicekal polisi
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi bom di tiga gereja di Surabaya seharusnya menimbulkan keprihatinan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Namun nyatanya, ada saja segelintir masyarakat yang mengaitkan aksi terorisme itu dengan politik.
Salah satunya adalah seorang pengguna Facebook bernama Fitri Septiani Alhinduan.
Perempuan yang diduga menjabat sebagai Kepala Sekolah di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kayong Utara, Kalimantan Barat itu dicekal polisi, karena membuat postingan bernada kebencian di akun Facebooknya.
Di foto screenshot yang beredar viral Fitri mengatakan bahwa ledakan bom di Surabaya membuat nama Islam tercoreng, dana terorisme yang nilainya triliunan cair dan isu ganti Presiden 2019 meredup.
Tak hanya viral di jagat maya, tetapi statusnya juga berbuntut panjang dan menyebabkan ia dicekal polisi.
Kasat Reskrim Polres Kayong Utara, AKP Denni Gumilar membenarkan pihaknya telah mengamankan seorang perempuan berinisial FSA, terduga pelaku ujaran kebencian melalui media sosial.
Namun Denni belum dapat berkomentar lebih lanjut tentang kasus ini, karena masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku
"Saat ini yang bersangkutan masih dalam tahap pemeriksaan," jelas Denni seperti dilansir Tribun Lampung.
Setelah dicekal aparat kepolisian, akun Fitri menghilang bak ditelan bumi.
Meskipun demikian, masih banyak warganet yang memviralkan foto dan postingannya. (*)