Orang Tua dari Awal Tak Menyetujui Pernikahan Puji dengan Dita Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja
Puji Kuswanti, pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jl Diponegoro, Surabaya, berasal dari keluarga berada.
Editor: Dewi Agustina
"Memang benar Puji Kuswati kelahiran Banyuwangi. Kami sudah lakukan penelusuran. Pihak keluarga di Banyuwangi tidak terlibat dalam aksi ini," kata Donny.
Baca: Polisi Ciduk Perempuan yang Sebut Bom Surabaya sebagai Pengalihan Isu
Menurut Kepala Desa Tembokrejo Banyuwangi, Sumarto, Puji memang lahir di desanya. Namun tidak tercatat secara administrasi berdomisili di Banyuwangi.
"Bukan warga sini, hanya lahir di desa ini. Sesuai pengakuan dari pihak keluarga, sejak masih berusia 20 bulan sudah diasuh dan tinggal bersama bibinya di Magetan," kata Sumarto, Senin (14/5/2018).
Menurut Kepala Desa Sumarto, pihak keluarga tetap perhatian pada Puji. Pihak keluarga pernah membelikan mobil namun kemudian dijual.
"Terakhir dibelikan mobil, agar tidak dijual BPKB-nya tidak diberikan kepada Puji. BPKB mobil disimpan di Banyuwangi," kata Sumarto.
Menurut informasi, mobil pemberian orangtua itulah yang dipakai Dita untuk mengebom Gereja Pantekosta, Jl Arjuna, Surabaya.
Tidak hanya itu, rumah Puji di Surabaya juga merupakan pemberian dari orangtuanya. (surya/ook)