Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Lebaran Perajin Perhiasan Emas Imitasi di Pasuruan Banjir Order, Warnanya Tidak Luntur

Rumah Moch Yunus di Dusun Sangglut, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan tampak ramai dibandingkan hari-hari biasanya.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Jelang Lebaran Perajin Perhiasan Emas Imitasi di Pasuruan Banjir Order, Warnanya Tidak Luntur
surya/galih lintartika
Berbagai contoh perhiasan emas imitasi buatan Moch Yunus di Dusun Sangglut, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Selasa (29/5/2018). Yunus selalu kebanjiran order perhiasan emas imitasi saat jelan Idul Fitri dan hari besar lainnya. 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Rumah Moch Yunus di Dusun Sangglut, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan tampak ramai dibandingkan hari-hari biasanya.

Menjelang Lebaran, rumah Yunus memang ramai pembeli perhiasan emas imitasi yang dibuatnya sejak puluhan tahun silam. 

Mereka memesan sejumlah aksesori emas imitasi yang dibuat Yunus dan tiga orang pekerjannya. Menjelang Lebaran, Yunus yang sudah 20 tahun ini jadi perajin selalu kebanjiran order.

Bahkan, orderannya pun mencapai lima kali lipat dibandingkan hari-hari biasanya.

Suara mesin gerinda saling bersautan. Mesin ini sedang bekerja untuk menghaluskan tekstur perhiasan emas imitasi yang baru saja dibentuk menjadi gelang, cincin, kalung, anting dan lainnya.

Bengkel milik Yunus ini terbilang sangat kecil. Ukurannya tidak lebih dari 3×5 meter. Namun jangan salah, di dalam bengkel milik dia, semua perabotannya lengkap.

Aksesori imitasi buatannya ini terbuat dari material timah, kuningan dan tembaga. Secara sepintas, emas imitasi buatannya ini tak kalah dengan emas aslinya.

Berita Rekomendasi

Emas buatannya sangat mirip dengan emas aslinya, dari segi kualitasnya. Emas buatannya ini tahan lama, dan yang pasti tidak bisa luntur warna keemasannya.

Padahal, emas buatannya ini tidak dicampuri dengan emas sedikitpun. Rahasiannya, Yunus yang juga menjabat sebagai kepala dusun desa setempat ini mencampuri atau melapisi aksesoris setengah jadi dengan cairan nikel, atau cairan krom yang sangat ampuh menjaga warna aksesorinya tidak mudah luntur.

Secara umum, pembuatan kerajinan tangan miliknya ini memang sama dengan proses pembuatan gelang, kalung, dan perhiasan emas lainnya.

Pertama, dimulai dengan peleburan timah, tembaga, dan kuningan.  Dalam proses ini, Yunus tidak mencampuri emas batangan saat proses peleburan. 

Jika emas, dalam proses peleburan itu pasti ada emas batangan yang juga ikut dilebur. Itu yang membedakan antara kerajinan emas imitasi buatannya dengan emas asli. 

Sekadar diketahui, proses pembuatan produk milik Yunus ini sangatlah mudah. Pertama, bahan-bahan seperti tembaga, kuningan dan timah dilebur menjadi satu sehingga menjadi batangan.

Selanjutnya, dilindas atau ditipiskan menjadi batang panjang. Selanjutnya, dirakit menjadi gelang, kalung, cincin, dan lainnya. Proses keempat adalah dipatri atau disambungkan bahan-bahan itu menjadi satu.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas