Dua Hari Pasca Kebakaran yang Tewaskan 8 Orang, Risma Mutasi Kepala Dinas PMK Surabaya
Chandra terkena mutasi setelah 29 Mei 2018 kemarin terjadi kebakaran hebat di rumah kos Jl Kebalen Kulon Surabaya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya dimutasi secara mendadak.
Mereka adalah Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Chandra Oratmangun dan Antiek Sugiharti kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya.
Proses mutasi sebenarnya berlangsung Kamis (31/5/2018) kemarin.
Mutasi ini berlangsung singkat setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini selesai menyelesaikan serangkaian puncak HUT Kota Surabaya.
Chandra terkena mutasi setelah 29 Mei 2018 kemarin terjadi kebakaran hebat di rumah kos Jl Kebalen Kulon Surabaya.
Dalam insiden kebakaran ini, delapan orang tewas.
Baca: Dibunuh Pendeta Henderson, Jenazah Rosalia akan Disemayamkan di Rumah Opungnya
Saat dikonfirmasi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut, bahwa pergeseran adalah hal biasa dalam organisasi pemerintahan.
Mutasi tentu didasarkan pada pemikiran komprehensif.
"Kami selalu evaluasi kinerja setiap Kepala SKPD. Evaluasi ini rutin untuk memaksimalkan kinerja masing masing SKPD," terang Wali Kota Risma, usai peresmian air mancur ITS tadi malam.
Dua perempuan pejabat itu kini berganti posisi. Chandra menjadi kepala DP5A.
Namun jabatan yang ditinggalkan Chandra bukan diperuntukkan untuk Antiek. Antiek kini menjadi Kepala Dinas Pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata sebelumnya dijabat Plt Irvan Widiyanto yang Juga Kasatpol PP.
Baca: Mantan Pengacara Setya Novanto Terdiam Dituntut 12 Tahun Penjara
Kembali, spesialis Plt Irvan ini menjabat Plt Kepala Dinas Kebakaran.
Chandra Oratmangun mengukir sejarah sebagai sosok perempuan cukup lama memimpin Dinas Kebakaran. Tercatat sekitar lima tahun.
Sedangkan Antiek Sugiharti baru beberapa bulan saja menempati jabatan Kepala DP5A.
Chandra perempuan pertama yang bisa menduduki jabatan Kepala Dinas Kebakaran.
Sebelumnya jabatan itu selalu disematkan kepada pejabat laki-laki.
Sayang saat dikonfirmasi, Chandra belum merespons.
Sementara, Antiek saat dikonfirmasi mengaku masih akan berkonsentrasi dengan tugas barunya. Sebab wisata di Surabaya cukup menjanjikan.
"Mohon dukungannya dari semua pihak," tegas Antiek. (Surya/Faiq)