Tidakan Intervention Pain Management untuk Mengatasi Gangguan Nyeri
IPM merupakan pendekatan multispesialistik yang bertujuan untuk meredakan nyeri, mengembalikan fungsi dan mencegah terjadinya nyeri berkelanjutan.
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWOKERTO - Siloam Hospitals Purwakarta telah mengembangkan layanan untuk menjadi yang terbaik dalam penanganan nyeri.
Rasa nyeri merupakan perpaduan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan berhubungan pada kerusakan jaringan.
Rasa nyeri sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia.
"Saat ini, permasalahan nyeri yang kerap terjadi diantaranya disebabkan oleh tidak tertangani dengan optimal," kata dr. Thomas Purba, SpKFR selaku Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik di Siloam Hospitals Purwakarta, Selasa (5/6/2018) seperti dalam keterangan pers.
Ini disampaikan saat sosialisasi pelayanan “Intervention Pain Management (IPM)” Tindakan Minimal Invasif untuk Meredakan Gangguan Nyeri di Siloam Hospitals Purwakarta (SHP) dan Buka Puasa Bersama Keluarga Besar SHP dengan 20 anak yatim Yayasan Al-Ukhuwah, Selasa, (5 Juni 2018) di Purwakarta.
Meredakan gangguan nyeri merupakan faktor penting meningkatkan kualitas hidup pasien.
"Layanan Intervention Pain Management atau IPM merupakan salah satu layanan RS Siloam Purwakarta yang dikelola melalui teknik minimal invasive untuk mendapatkan efek bebas nyeri jangka panjang atau permanen," kata Thomas.
Ia menambahkan IPM merupakan pendekatan multispesialistik yang bertujuan untuk meredakan nyeri, mengembalikan fungsi dan mencegah terjadinya nyeri berkelanjutan.
"Jadi selain mengembalikan rasa nyaman, kualitas hidup pasien kembali meningkat", imbuh Thomas.
Berdasarkan Data Statistik di Dunia, 80% orang dewasa pernah mengalami nyeri di punggung/pinggang dan bagian tubuh lainnya.
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan yang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia.
Saat ini, permasalahan nyeri yang kerap terjadi diantaranya disebabkan oleh : tidak tertangani dengan optimal.
Untuk meningkatkan keakuratan tindakan dan kualitas hasil pelayanan, IPM dapat dilakukan dengan media guiding berupa USG, C-Arm atau pun Fluoroskopi (CathLab).