Jokowi Kagumi Keindahan Lingkungan Bandara Baru Ahmad Yani, Tapi Kritik Runway Hanya 2.500 Meter
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berserta ibu negara Iriana Joko Widodo resmikan terminal baru, dan tower Air Navigasi di Bandara Ahmad Yani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS. COM, SEMARANG- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berserta ibu negara Iriana Joko Widodo resmikan terminal baru, dan tower Air Navigasi di Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (7/6/2018).
Dalam kunjungannya, Presiden Joko Widodo menggunakan pesawat Kepresidenan yang diparkirkan di apron Bandara Ahmad Yani Semarang.
Saat meresmikan bandara Presiden didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Jokowi mengatakan terakhir menggunakan terminal lama bandara Ahmad Yani sejak empat tahun yang lalu. Dia sedih melihat kondisi di terminal lama.
"Katanya ini airport (bandara) internasional tapi kok terminalnya seperti ini berdesak-desakan bangunannya juga saya ngomong apa adanya kok kumuh banget," kata dia.
Namun, dirinya mempertanyakan kenapa kondisi terminal lama yang dianggap kumuh tersebut tidak kunjung dibangun.
Kemudian, dua tahun lalu Presiden memerintahkan menteri BUMN lewat Angkasa Pura I untuk secepatnya membangun bandara Ahmad Yani.
"Karena apapun Jawa Tengah ini saya berasal. Tapi kalau empat tahun yang lalu saya bangun namun bandara lain belum, nanti dianggap Presiden mementingkan Jawa Tengah saja. Pasti banyak omongan seperti itu," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Presiden, mendahulukan pembangunan bandara yang lain terlebih dahulu. Selanjutnya, dua tahun yang lalu dilanjutkan dengan pembangunan bandara Ahmad Yani.
"Yang membuat saya kaget adalah targetnya waktu itu (pembangunan bandara Ahmad Yani) akhir Desember ini akan selesai. Namun kita lihat sekarang ini telah selesai dan bisa digunakan," tuturnya.
Dikatakannya, pembangunan di bandara lain selalu mengecek konstruksinya. Namun dia tidak melakukan pengecekan kontruksi di bandara Ahmad Yani.
"Tahu- tahu jadi (bandara) dan tahu-tahu kaget saya. Saya betul-betul kaget secara arsitektur ini bandara benar-benar bagus, lingkungannya cantik, mungkin kelihatan arus lalu-lintasnya enak keluar masuknya," jelasnya.
Namun, menurut dia, hanya satu kekurangan dari Bandara Ahmad Yani yakni runway (landasan) yang kurang panjang. Runway yang ada saat ini di bandara Ahmad Yani hanya sepanjang 2.500 meter.
"Saya minta paling lambat akhir tahun depan (2019) runway sudah menjadi 3.000 meter. Terminalnya sudah bagus masak runwaynya kurang panjang."
"Nanti ada yang ngrasani lagi. Ini bandara internasional kok masih 2.500 meter paling tidak 3.000 meter," tegasnya.
Presiden mengatakan beberapa tahun ini mempunyai pekerjaan besar yakni pembenahan infrastruktur. Terutama infrastruktur logistik di seluruh tanah air di berbagai wilayah.
"Agar semakin lengkap infrastruktur kita, fasilitas, dan kita ingin semuanya saling terhubung, saling terintegrasi. Hasil terlihat satu demi satu," tuturnya.
Sebelum ke bandara Ahmad Yani, Presiden melihat dan terbang dari bandara Kerta Jati Jawa Barat. Namun jika dibandingkan dengan bandara Ahmad Yani sama-sama bagusnya.
"Tapi lingkungannya cantik di sini (bandara Ahmad Yani)," katanya.
Menurutnya, semua infrastruktur mulai disiapkan dari jalan tol yang akan siap mudik tahun ini. Meskipun jalan tol ada yang sudah dapat beroperasional maupun fungsional.
Presiden menerangkan jalan tol dari Jakarta sampai Pasuruan saat ini telah menyambung meskipun belum operasional. Namun akhir tahun ini dapat dipastikan semua jalan tol telah dapat beroperasional.
"Akhir 2019 di Ujung bagian barat Merak hingga Banyuwangi harus beroperasional. Target ini saya berikan ke Menteri BUMN, dan menteri PU. Termasuk target pembenahan bandara di seluruh tanah air," terangnya.
Terminal baru bandara Ahmad Yani, kata dia, merupakan suatu pembenahan dari gerbang langit di Jawa Tengah.
Bandara ini awalnya merupakan pangkalan udara TNI dan terus berkembang menjadi bandara sipil domestik yang kemudian menjadi bandara internasional.
"Dulu kita harus ingat bandara yang dulu kapasitasnya hanya 800 ribu orang per tahun yang sekarang meloncat menjadi 6,5 juta orang per tahun."
"Disamping itu terdapat peningkatan pelayanan kargo dari 10 ribu ton per tahun menjadi 16 ribu ton per tahun artinya kesempatan pengiriman kargo ke luar negeri menjadi sangat terbuka," terangnya.
Ia menuturkan fasilitas-fasilitas baru yang dibuat akan memanjakan, melayani, memberikan, dan kenyamanan kepada penumpang. Terlebih bangunan fisik dan pengololaannya menggunakan konsep ramah lingkungan.
"Saya titip terakhir kepada pengelola, dan para penumpang khususnya masyarakat Jawa Tengah, dan Semarang agar terminal baru bandara Ahmad Yani kita jaga bersama. Kareena ini milik kita bersama dan untuk kepentingan bersama kita,"' pesan Presiden. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.