Jadi Korban Klithih, Seorang Pemuda Tewas Dibacok Usai Bagi-bagi Sahur
Peristiwa nahas tersebut terjadi setelah korban selesai membagi-bagikan santap sahur bersama teman-temannya di sekitaran Yogyakarta.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Seorang pemuda menjadi korban tindak aniaya berat (Anirat) atau yang lebih dikenal masyarakat Yogyakarta dengan klithih di sekitaran simpang empat Mirota, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis (7/6/2018) sekitar pukul 02.00 pagi tadi.
Peristiwa nahas tersebut terjadi setelah korban selesai membagi-bagikan santap sahur bersama teman-temannya di sekitaran Yogyakarta.
Akibat kejadian tersebut, korban dilarikan ke Rumah Sakit Sardjito dan akhirnya meregang nyawa usai mengalami pendarahan hebat akibat luka sabetan senjata tajam (Sajam) pada bagian punggung.
Kapolsek Gondokusuman, Kompol Solichul Ansor mengatakan, kejadian tersebut berawal saat korban yakni Dwi Ramadhani Herlangga (26), yang bertempat tinggal di Jalan Kelapa Sawit lV RT.3 RW.7, Plamongansari, Pandurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah melakukan kegiatan bagi-bagi santap sahur bersama teman-temannya di wilayah Kota Yogyakarta.
Diungkapkan Kapolsek, kegiatan tersebut dimulai korban bersama dengan teman-temannya mulai pukul 1 pagi hingga 2 pagi.
Selain itu, dalam membagikan santap sahur tersebut korban bersama teman-temannya mengendarai sepeda motor, di mana korban saat itu diboncengkan temannya yaitu Muhammad Zakaria A (20), warga Taskombang, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah.
"Setelah membagi-bagikan makan sahur, korban sama teman-temannya mau pulang ke Sleman. Saat itu korban sama temannya dari arah timur mau ke utara, sampai perempatan Mirota ada orang yang tak dikenal teriak 'Bajingan' kepada korban dan temannya," katanya saat ditemui di ruangannya, Kamis (7/6/2018).
"Karena tahu kalau orang yang teriak tadi bawa sajam, saksi yang memboncengkan korban langsung memacu motornya untuk menjauhi orang tak dikenal tadi," imbuhnya.
Sambung Kapolsek, orang yang meneriaki korban diduga berjumlah lebih dari satu orang dan mengendarai sepeda motor.
Selanjutnya, saat diboncengkan saksi tiba-tiba korban mengeluh sakit pada bagian punggungnya kepada saksi.
"Dari keterangan saksi, dia itu tidak tahu kalau korban kena bacok, dan baru tahu saat korban bilang kalau kena bacok. Saksi juga sama sekali tidak merasa diikuti orang tak dikenal itu, saksi juga mengaku tidak punya masalah dengan siapa pun," ujarnya.
Lebih lanjut, usai kejadian tersebut korban dilarikan ke UGD Rumah Sakit Sardjito untuk mendapat penanganan medis.
Menurut Kapolsek, korban mengalami luka bacok di bagian punggung sebelah kiri.
Untuk panjang luka sobeknya sekitar 9 cm dan kedalaman lukanya sekitar 8 cm.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.