Sembilan Hari Berlalu, Hasil Autopsi Rosalia Belum Keluar
Kini setelah sembilan hari berlalu, kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Rosalia belum juga keluar hasil autopsinya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Warga Dusun XII, Gang Pendidikan, Desa Limau Manis, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Kamis (31/5/2018) siang digegerkan dengan pembunuhan sadis seorang gadis jemaat Gereja Sidang Rohul Kudus Indonesia (GSRI).
Peristiwa mengenaskan itu, terjadi di dalam gereja persisnya di bagian belakang rumah ibadah yang turut menjadi tempat peristirahatan pendeta dan keluarganya.
Korban diketahui bernama Rosalia Cici Maretini Siahaan (20), yang merupakan anak kedua dari enam bersaudara yang tercatat sebagai salah satu jemaat aktif di gereja tersebut.
Sejak SMP kabarnya korban juga menjadi anak angkat Anderson Sembiring, pendeta GSRI.
Baca: Sang Sopir Sebut Yudi Latif Bersama 4 Anaknya Tinggalkan Rumah Menuju Sukabumi Sejak Jumat Pagi
Kabar kematian Rosalia langsung memicu perhatian. Hanya dalam sekejap, warga langsung berkerumun di sekitar lokasi.
Kini setelah sembilan hari berlalu, kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Rosalia belum juga keluar hasil autopsinya.
Kapolres Deliserdang, AKBP Eddy Suryanta Tarigan mengatakan belum mendapat kabar soal hasil autopsi apakah sudah keluar atau belum.
"Coba tanya sama Kasatreskrim saja ya, soalnya dia yang lebih tahu," kata Eddy lewat sambungan telepon seluler, Sabtu (9/6/2018).
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Deliserdang AKP Ruzi Gusman saat dihubungi via telepon mengatakan hasil autopsi belum keluar.
"Belum, belum ada, hasil autopsinya belum keluar," kata Ruzi.
Ditanya kapan hasil autopsi akan keluar, Ruzi menuturkan bahwa dia tidak mengetahui pasti kapan hasil autopsi akan keluar.
Baca: Andreas Hugo Perreira: Katanya OTT, kok Diminta Menyerahkan Diri?
Menurutnya kalau hasil autopsi sudah dikeluarkan dari petugas forensik, pasti akan diberitahukan segera.
"Kita maunya cepat, tapi kita kan tidak tahu bagaimana tim ahli forensik mengautopsinya. Karena mereka kan harus teliti memeriksa," katanya.
"Biarlah orang ahli forensik itu bekerja dulu, agar akurat hasil autopsinya dan tidak salah," kata Ruzi. (cr9/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.