Takut dan Merasa Selalu Dihantui, Pembunuh Sopir Taksi Online Di Balikpapan Mengaku Tak Bisa Tidur
Darmadi alias Anca, pembunuh sopir taksi online mengaku tak bisa tidur selama meringkuk di sel Mapolres Balikpapan.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Darmadi alias Anca, pembunuh sopir taksi online mengaku tak bisa tidur selama meringkuk di sel Mapolres Balikpapan.
Ia merasa selalu dihantui kesalahan dan bayang-bayang sosok korbannya.
"Saya takut. Dihantui. Gak bisa tidur dari semalam," kata Anca kepada Tribunkaltim.co, Rabu (13/6/2018).
Kepada media ia mengaku menyesal melakukan perbuatan menghilangkan nyawa orang lain.
Baca: 29 Narapidana Korupsi Penghuni Lapas Sukamiskin Dapat Remisi Khusus Idul Fitri
Ia kalah dengan emosi sesaat yang merasuki pikirannya, hingga tega menghabisi nyawa korbannya.
Tembakan dari pistol angin, hantaman dongkrak, dan pisau jadi alat pelaku membunuh sopir taksi online di Balikpapan.
"Menyinggung! Kata dia, kalau mau ke sana gak usah naik taksi online, helikopter saja," kenangnya.
Baca: Polisi Catat Ada 84 Titik Rawan Pencurian Rumah Kosong Di Jakarta Barat
Ia mengaku memesan jasa taksi online baru pertama kali untuk mengunjungi rekannya di kawasan Perumahan Prona III Sepinggan Balikpapan Selatan.
Ditanya soal pistol air soft gun, Anca mengaku memilikinya sejak lama.
Ia membeli senjata itu melalui online shop di internet.
"Beli di jual beli online. 3 jutaan, ada surat izinnya. Buat jaga-jaga saja beli," tuturnya.
Usai membunuh, pelaku berencana lari ke Sangatta, Kutai Timur.
Anca mengaku ke kota tersebut untuk mengantar istrinya.
Baca: Survei SPIN: Di Jawa Barat Prabowo Masih Unggul Dari Jokowi