Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kendala Dalam Mengikuti Festival Meriam Karbit di Pontianak

Untuk membuat meriam membutuhkan biaya kurang lebih Rp10 juta untuk lima buah meriam

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini Kendala Dalam Mengikuti Festival Meriam Karbit di Pontianak
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalbar, Cornelis, saat menyulut meriam pertama tanda dimulainya festival meriam karbit ditepian sungai Kapuas, Kawasan Banjar Serasan, Pontianak Timur, Kalbar, Selasa (5/7/2016) malam. meriam karbit merupakan permainan tradisional masyarakat Pontianak, kususnya etnis Melayu yang bermukim di kawasan tepian sungai Kapuas, menyambut perayaan Idul fitri. Sebagai bentuk apresiasi dan menjaga nilai nilai budaya, Pemkot Pontianak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pontianak bekerjasama dengan Forum Meriam Karbit menggelar festival meriam karbit yang akan dimainkan pada malam takbiran yang dipusatkan disepanjang tepian sungai Kapuas. Pada pegelaran festival meriam karbit 2016 diikuti sebanyak 154 batang meriam yang terbuat dari balok kayu yang terbagi dalam 28 kelompok. Meriam karbit ini akan terus dibunyikan sambung menyambung selepas adzan magrib dimalam takbiran hingga menjelang pagi. Dentuman keras disertai semburan api yang keluar dari moncong meriam akan terdengar hingga jarak 5KM. Menurut cerita yang beredar dikalangan masyarakat Pontianak, dahulu kala permainan merim karbit bertujuan untuk mengusir kuntilanak yang ada di Pontianak. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Deretan letusan meriam karbit menggema di Kota Pontianak, saling bersahutan sati dengan yang lainnya menjadi petanda jika telah tiba Hari Raya Idul Fitri.

Setidaknya ada 295 meriam berjejer dipinggiran Sungai Kapuas silih berganti diledakan masyarakat.

Satu diantara pegiat meriam karbit, Farhan M Fahmi menuturkan sebetulnya masih banyak masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam memeriahkan festival meriam karbit yang menjadi agenda tahunan dari Pemkot Pontianak ini.

Namun mmereka terhalang dan mengeluhkan syarat peserta yang harus memiliki lima meriam karbit.

Sedangkan untuk membuat meriam membutuhkan biaya kurang lebih Rp10 juta untuk lima buah meriam.

Tak hanya terkendala biaya, mereka juga terkendala bahan material balok kayu yang sulit didapatkan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu karbit juga mereka sulit mendapatkan sehingga menjadi penyebab masih banyaknya masyarakat yang tak bisa berpartisipasi.

Baca: Tradisi Meriam Karbit Saat Malam Takbiran di Pontianak

"Kita sekarang kesulitan cari kayu balok untuk buat meriam selain itu biaya membuat meriam lumayan tinggi serta karbit yang mulai sulit didapat" ucap pegiat meriam, Farhan M fahmi Jumat (15/6/2018).

Ia menambahkan saat ini juga sedang berupaya mengajarkan pada generasi muda untuk melestarikan meriam karbit ini yang merupakan event budaya nasional yang ada di Kalbar

Ketua DPD PAN Kota Pontianak yang juga merupakan Ketua Asosiasi Periklanan Kalbar Zulfydar Ziadar Mochtar mengatakan selain sebagai objek wisata yang merupakan satu satunya di Indonesia.

Festival meriam karbit ini juga sebagai salah satu simbol berdirinya Kota Pontianak, untuk itu Pemkot dimintany lebih perhatian kepada pegiat meriam karbit ini selain suport pendaan juga suport event besar yang tidak hanya disaat lebaran saja.


Selain itu, ia sebutkan bisa memanfaatkan dana dana CSR dari perusahaan yang berinvestasi di Kota Pontianak untuk membantu meriam karbit ini

"Kita berharap pemerintah kota bisa memanfaatkan dana CSR dari perusahaan yang ada di Kota Pontianak untuk mengembangkan pariwisata meriam karbit ini yang merupakan satu satunya yang ada di Indonesia" sebutnya.

Ia berharap kedepan meriam karbit ini terus dibudayakan dengan kemurnian dan keasriannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas