Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Menjabat Sebagai PJ Papua Barat, Eko Subowo Dipercaya Mendagri Netral

Eko Subowo diharapkan mampu mempercepat pembangunan serta netralitas ASN

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pernah Menjabat Sebagai PJ Papua Barat, Eko Subowo Dipercaya Mendagri Netral
Tribun Medan/Jefri S
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo melantik Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Eko Subowo sebagai PJ Gubernur Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Jumat (22/6/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo percaya Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Eko Subowo bisa mengembang jabatan sebagai pejabat Gubernur Sumut karena jujur dan adil.

Bahkan, ia sudah berpengalaman menjadi PJ Gubernur Papua Barat.

"Pak Eko dukung KPU agar Pilkada yang jujur dan adil bisa terwujud. Pak Eko pernah memimpin Papua Barat sehingga diharapkan mampu mempercepat pembangunan serta netralitas ASN di Pemerintah daerah," ujarnya saat menyampaikan kata sambutan usai melantik PJ Gubernur Sumut, Eko Subowo di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Jumat (22/6/2018).

Ia menyampaikan, penetapan pejabat gubernur di berbagai daerah sesuai undang-undang sehingga bersedia dipecat bila pengusulan orang menjadi pejabat gubenur yang tak sesuai undang-undang.

Selain itu, penetapan pejabat gubernur merupakan keputusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Adapun yang layak mengisi kekosongan jabatan pejabat gubernur merupakan pejabat eselon-1 di Kementerian Dalam Negeri.

BERITA REKOMENDASI

Sedangkan, seseorang yang masih aktif di Mabes Polri tidak boleh menjadi pejabat gubernur.

"Pemerintah satu. Siapapun Presidennya dari partai manapun. Siapapun gubernurnya, walikotanya dari partai manapun. Tapi ASN, Kejati dan Polda harus tegak lurus netral. TNI-Polri netral, dan partisipasi pemilu harus tinggi," katanya.

Dia mengungkapkan, partisipasi pemilih di Kota Medan di bawah 40 persen.

Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi agae partisipasi pemilih tinggi.

Kemudian, seluruh orang harus melawan politik uang.


Dalam Pilkada masyarakat memilih kepala daerah yang amanah serta berkampanye adu program dan konsep pembangunan.

Selain itu, kampanye tidak boleh adanya menebar kebencian, fitnah dan SARA.

Jadi orang-orang baik kalau berdiam diri maka orang-orang jahat akan menguasainya.

Oleh sebab itu, setiap manusia harus punya imajinasi.

"Pak Eko Subowo walaupun menjabat sebagai PJ Gubernur Sumut selama empat bulan. Tapi harus mampu melanjutkan pembanguan," ujarnya. (tio/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas