Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikira Tidur di Kuburan, Ternyata Wayan Doble Sudah Tak Bernyawa

Sesosok mayat pria ditemukan tergeletak di kuburan Desa Adat Ketewel, Sukawati, Gianyar Minggu (24/6/2018) pukul 06.30 Wita.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dikira Tidur di Kuburan, Ternyata Wayan Doble Sudah Tak Bernyawa
Istimewa
Penemuan mayat di kuburan Desa Adat Ketewel Kecamatan Sukawati Gianyar, Minggu (24/6/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – Sesosok mayat pria ditemukan tergeletak di kuburan Desa Adat Ketewel, Sukawati, Gianyar, Minggu (24/6/2018) pukul 06.30 Wita.

Mayat tersebut diidentifikasi bernama Wayan Doble (42) asal Banjar Kacagan, Desa Ketewel.

Di samping mayat korban ditemukan cairan yang ditaruh dalam botol minuman.

Informasi dihimpun Tribun Bali, jenazah korban pertama kali ditemukan I Ketut Wendra (41).

Saat itu, warga Banjar Kucupin, Desa Ketewel itu hendak mengunjungi kuburan keluarganya.

Namun tanpa diduga, ia justru menemukan seseorang yang tidak dikenal tidur di samping gundukan kuburan.

Wendra menyampaikan temuannya tersebut pada Perbekel Ketewel, I Wayan Gede Wijaya (54) dan Kepala Dusun (Kadus) Banjar Keden, I Nengah Kariasa (41).

Baca: Teriakan Kapal Terakhir dari Pengelola Kapal Membuat Penumpang Tak Punya Pilihan Lain

Berita Rekomendasi

Setelah dua orang tersebut mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), mereka bertiga lantas memastikan kondisi orang tersebut.

Mereka terkejut ketika mendapati orang tersebut adalah Wayan Doble, terlebih saat itu ia sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Setelah itu, kasus ini dilaporkan ke Polsek Sukawati.

Tidak berselang lama, Polsek Sukawati langsung melakukan olah TKP, setelah itu membawa jenazah korban ke RSUP Sanglah untuk divisum.

Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta mengatakan, saat ditemukan pertama kali, kepala korban menghadap ke barat dengan posisi telentang.

Di sekitar mayat korban ditemukan minuman botol berisi cairan.

Menurut Kompol Pande, sebelum ditemukan tewas, Doble terlilit masalah utang Rp 20 juta di Lembaga Perkreditas Desa (LPD).

Dalam pemeriksaan jasad korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Korban saat itu juga membawa tas pinggang, berisi handphone serta dompet yang di dalamnya berisi uang tunai Rp 1.160.000.

"Tidak ada tanda kekerasan, dan barang-barang yang dibawa korban masih utuh, termasuk sepeda motor yang dibawanya juga masih ada," ujarnya.

Hubungan Tak Harmonis
Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Sugiarta menyebut hubungan suami istri korban juga tidak harmonis.

Bahkan berdasarkan keterangan orangtua korban kata dia, diduga istrinya tersebut menuntut bercerai.

Pihak si istri bersedia melunasi utang korban di LPD jika yang bersangkutan setuju untuk bercerai.

Selain itu, sebelum korban tewas, ia juga berpesan pada anaknya agar menjual sepeda motor miliknya saat ia meninggal.

"Sebelum meninggal, yang bersangkutan ini memiliki masalah utang. Tapi kami tidak bisa pastikan korban meninggal karena bunuh diri, itu kewenangan rumah sakit. Saat ini kami tetap lakukan penyelidikan," ujar Kompol Pande.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas