Satu Per Satu Keluarga Korban Letakkan Batu Tanda Dimulainya Pembangunan Monumen, Tangis pun Pecah
Satu per satu perwakilan keluarga korban tragedi KM Sinar Bangun meletakkan batu sebagai tanda awal dibangunnya monumen.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Peletakan batu pertama pembangunan Monumen KM Sinar Bangun dipimpin langsung Bupati Simalungun JR Saragih di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa (3/7/2018).
Sejak pagi, keluarga penumpang KM Sinar Bangun sudah memadati lokasi pembangunan.
Suasana haru menyelimuti acara ini. Derai air mata dari sanak saudara tak dapat dibendung.
Satu per satu perwakilan keluarga korban tragedi KM Sinar Bangun meletakkan batu sebagai tanda awal dibangunnya monumen.
Para pemuka agama turut menghadiri prosesi tersebut.
Monumen itu nantinya akan menampilkan 188 nama penumpang KM Sinar Bangun, termasuk yang selamat, meninggal dunia, dan hilang.
Baca: Tabur Bunga di Lokasi KM Sinar Bangun Tenggelam Diwarnai Tangis Histeris Keluarga Korban
Tak hanya nama, monumen itu juga akan menampilkan data tanggal lahir setiap korban.
KM Sinar Bangun tenggelam pada 18 Juni 2018, penyebabnya diduga cuaca buruk dan kelebihan muatan.
Perangkat ROV yang dikendalikan Basarnas berhasil mendokumentasikan 10 jenazah penumpang dan beberapa sepeda motor di kedalaman 450 meter.
Namun tim tak memiliki cara untuk melakukan evakuasi di kedalaman tersebut lantaran suhu air di Danau Toba sangat dingin.
Setelah berupaya mengevakuasi selama 16 hari, pencarian KM Sinar Bangun pun dihentikan pada Selasa (3/7/2018).
Baca: Empat Tahun Lalu Ratusan Warga Meninggal akibat Longsor, Kini Dusun Jemblung Sisakan Belantara Sepi
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan turut hadir dalam acara tabur bunga di tengah Danau Toba.
Bahkan Luhut sempat cekcok dengan Aktivis Nasional Ratna Sarumpaet.
Penghentian evakuasi oleh Basarnas pun menuai pro dan kontra dari masyarakat.