Boemipoetra Nusantara Akan Gelar Prakongres di Padang
Boemipoetra akan menggelar seminar sesi ketiga Prakongres Boemipoetra Nusantara Indonesia di Asrama Haji Kota Padang, Sumbar, Jumat (6/7/2018).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Usia kemerdekaan akan menginjak usia 73 tahun pada 2018. Namun, sejumlah persoalan mendasar masih mendera bangsa Indonesia terutama soal keadilan dan kesejahteraan.
"Masih banyak persoalan-persoalan yang perlu mendapat perhatian serius dari semua elemen masyarakat terutama persoalan keadilan dan kesejahteraan yang justru kian jauh dari cita-cita para founding fathers," kata Ketua Panitia Nasional Prakongres Boemipoetra Nusantara Muhardi Zainuddin dalam pernyataannya kepada wartawan di Padang, Sumatra Barat, Kamis (5/7/2018).
"Ini tercermin dari penguasaan sumber daya alam yang hanya dinikmati oleh segelintir orang. Satu persen orang kaya di Indonesia tapi menguasai 46 persen kekayaan Indonesia," tambahnya.
Menyikapi kondisi itu, Boemipoetra akan menggelar seminar sesi ketiga Prakongres Boemipoetra Nusantara Indonesia di Asrama Haji Kota Padang, Sumbar, Jumat (6/7/2018).
Acara ini akan dihadiri tokoh-tokoh nasional, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan berbagai Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) di Sumatera
Barat.
Dalam seminar bertajuk “Boemipoetra Pendiri NKRI, Boemipoetra Pemilik NKRI dan Boemipoetra Penguasa NKRI” akan menampilkan sejumlah akademisi dan para praktisi yang pakar di bidangnya yang mewakili setiap dimensi Asta Gatra Nasional.
Pembicara itu masing-masing Prof. Dr. Maswadi Rauf, MA yang akan berbicara status Boemipoetra Indonesia prainvasi Belanda dan pascainvasi hingga era reformasi. Kemudian Prof. Dr. Sobar Sutisna membahas status sosial politik Boemipoetra menurut paradigma penguasaan geografis NKRI.
Selanjutnya Dr. M. Dahrin La Ode, M.Si akan berbicara mengenai status Boemipoetra menurut paradigma politik NKRI dan Letjen TNI (Purn). Prof. Dr. Syarifudin Tippe akan berbicara terkait peran Boemipoetra dalam konteks bela negara.
Sementara itu praktisi senior, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso akan berbicara status Boemipoetra Nusantara menurut perspektif pertahanan dan keamanan NKRI.
Pembicara lainnya Dr. Ichsanuddin Noorsy BSc, SH, M.Si akan memaparkan status Boemipoetra menurut pembangunan ekonomi nasional. Ratna Sarumpaet akan berbicara terkait eksistensi Boemipoetra Nusantara Indonesia dalam paradigma sila kelima dan Rocky Gerung akan memaparkan paradigma politik Boemipoetra dalam Negara Pancasila.
"Kami mengajak masyarakat Sumatera Barat dapat menghadiri acara tersebut dengan penuh antusias," kata Muhardi didampingi Ketua Panitia Wilayah Sumatera Barat Erisman.
Menurut Muhardi, seminar serupa seelumnnya digelar di Makassar dan Yogyakarta. Ada empat tujuan seminar ini digelar.
Pertama, mengungkapkan dan menegaskan kembali atas peran, hak dan kewajiban Boemipoetra dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kedua, menyikapi secara kritis dan komprehensif permasalahan yang terjadi saat ini khususnya permasalahan kesenjangan sosial dan ekonomi yang semakin tajam. Ketiga, menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat luas bahwa Boemipoetra merupakan pendiri, pemilik, penguasa NKRI.
"Keempat mewujudkan kekuasaan Boemipoetra Nusantara Indonesia pada setiap dimensi Asta Gatra nasional," ujarnya.