Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erupsi Bisa Terjadi Kapan Saja, Warga Diimbau tak Beraktivitas Sekitar Radius 4 Km

Dari pukul 00.00 sampai 06.00 Wita masih direkam adanya erupsi yakni sebanyak satu kali dengan kolom abu setinggi 1.000 meter.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Erupsi Bisa Terjadi Kapan Saja, Warga Diimbau tak Beraktivitas Sekitar Radius 4 Km
Kolase Tribun Bali/Fredey Mercury dan I Nyoman Mahayasa
Debu vulkanik Gunung Agung menutupi panel di PLTS Bangklet (Kiri), erupsi Gunung Agung (Kanan). 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA – Hingga Kamis (5/7/2018), Gunung Agung masih menunjukkan aktivitasnya.

Dari pukul 00.00 sampai 06.00 Wita masih direkam adanya erupsi yakni sebanyak satu kali dengan kolom abu setinggi 1.000 meter.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana mengatakan, letusan tadi pagi mengarah ke barat.

Pada erupsi tadi pagi juga teramati lontaran sinar api.

Karakter letusan tadi efusif dan eksplosif.

Artinya masih ada aliran lava dan lontaran batu pijar serta abu.

Baca: Gunung Agung Erupsi Lagi Pukul 00.37 Wita

"Potensi terjadi erupsi masih tinggi. Artinya erupsi bisa terjadi kapan saja," kata Devy Kamil Syahbana saat ditemui di Pos Pengamatan Gunung Agung, Kamis (5/7/2018).

Berita Rekomendasi

Devy melanjutkan, dari data pemantauan Gunung Agung terakhir mengindikasikan bahwa Giri Maha Tohlangkir berada pada sistem terbuka.

Artinya, magma dengan mudah naik ke permukaan.

Erupsi bisa ditandai dengan tanda-tanda singkat, bahkan tanpa didahului tanda.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati, serta tak beraktivitas sekitar radius 4 kilometer.

Warga harus terus mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Agung karena perubahan aktivitas dapat berlangsung cepat.

Baca: Dokter Spesialis Jiwa Sebut Nining Alami Depresi Berat dengan Ciri Psikotik

Namun masyarakat harus tetap tenang.

Seandainya terjadi perubahan yang mengarah pada erupsi eksplosif atau tingkat intensitas lebih besar dibanding sebelumnya, PVMBG akan menyampaikan peringatan dini.

Dari citra satelit terakhir masih terekam hotspot.

Ini menandakan masih ada titik panas di sekitar kawah gunung.

"Masih ada material panas sekitar kawah gunung. Ini menandakan aktivitas efusif masih berlangsung," imbuhnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas