Musim Kemarau, Ular-ular Piton Penghuni Gunung Lawu Turun ke Pemukiman Warga di Magetan
Warga Desa Candirejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, digegerkan oleh penemuan ular piton berukuran besar.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Warga Desa Candirejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, digegerkan oleh penemuan ular piton berukuran besar. Bukan hanya satu, mereka menemukan dua ekor.
Desa Candirejo sendiri adalah desa yang berada di sekitar aliran Kali Gandong yang airnya berasal dari Gunung Lawu.
"Kami menangkap ular pithon berukuran relatif besar itu, saat terlihat merayap di pekarangan rumah. Namun saat saya kejar, ular itu masuk ke lubang tanah. Setelah kami gali, ular yang kami temukan tidak hanya satu, tapi dua ekor,"kata Supeno, warga Dusun Gedangan, Desa Candirejo, Jumat (6/7/2018).
Melihat hal tersebut, Supeno langsung lari pulang ke rumah mencari bantuan anaknya untuk mengangkat ular-ular itu.
"Saya sebenarnya sudah berusaha menarik seekor ular itu dari sarangnya. Tapi ketika saya berusaha mengangkat, tidak kuat dan saya lepas, kemudian saya memanggil anak saya untuk membantu mengangkat kedua ekor ular itu,"kata Supeno.
Kedua ekor ular itu oleh Supeno dimasukkan ke kandang yang terbuat dari bambu dan ditaruh di samping rumah. Selain itu, mulut ular tersebut juga dilakban agar tidak melukai orang.
Tak ayal, binatang melata itu pun menjadi tontonan warga setempat.
"Mungkin akan kami serahkan ke pawang ular. Kalau pun dilepas, tidak di sekitar sini. Karena selain kedua ekor ini, masih ada lainnya di sepanjang Kali Gandong itu,"ujar Supeno.
Sebelumnya di desa itu juga ada dua ekor ular piton yang hendak masuk ke rumah warga setempat. Namun, kedua ekor ular yang ukurannya sebesar paha orang dewasa itu berhasil ditangkap sebelum masuk ke rumah.
"Ular piton yang ukurannya sama, mungkin lebih besar, ditangkap di Dusun Jejeruk, Desa Candirejo, Kecamatan/Kabupaten Magetan saat akan masuk rumah warga,"kata Sekretaris Desa (Sekdes) Candirejo, Desy Trisnawati.
Desy yakin, ular-ular yang masuk ke permukiman warga ini keluar dari habitat aslinya karena musim kemarau.
"Kedua ular itu kabarnya sudah diserahkan ke pawang ular, tidak tahu dilepas kembali atau diserahkan ke pihak berwajib," sambungnya.