Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa, Para ABK Bingung Hanya Tersisa Pakaian yang Melekat di Badan

Sejumlah anak buah kapal (ABK) tampak kebingungan setelah kapal-kapal tempat mereka bekerja mengalami kebakaran, Senin (9/7/2018) kemarin

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa, Para ABK Bingung Hanya Tersisa Pakaian yang Melekat di Badan
Tribun Bali/Rizal Fanany (RIZ)
Tim Gabungan PBPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui. (Tribun Bali/Rizal Fanany) 

Kedua ABK ini hanya bisa menyelamatkan diri saat peristiwa kebakaran terjadi. Barang-barang mereka seperti pakaian, handpone, dan uang habis dilahap si jago merah.

Yang tersisa hanya pakaian yang dikenakan saat kebakaran tersebut.

"Tersisa cuma pakaian di badan ini saja. Barang-barang, baju, celana, dan hp semua hilang. Uang juga habis. Semuanya panik, takut, anginnya juga kencang saat kejadian," imbuh Wahyu.

Wahyu dan Syamsudin pun tidak tahu harus tidur di mana tadi malam.

Biasanya mereka tidur di dalam kapal, namun setelah insiden kebakaran ini, mereka tidak tahu lagi harus ke mana.

Tim Gabungan BPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7/2018). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Tim Gabungan BPBD Denpasar dan kepolisian memadamkan api yang membakar puluhan kapal di Pelabuhan Benoa,Denpasar, Senin (9/7/2018). Hingga saat ini sumber kebakaran masih belum diketahui. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY (Tribun Bali/Rizal Fanany)

"Sekarang masih kebingungan, tidur juga susah, biasanya tidur di kapal. Sekarang gak tahu di mana, palingan di pinggir jalan," lirihnya.

Untuk makan pun mereka tidak tahu, karena mereka tal lagi punya uang.

Berita Rekomendasi

Para ABK ini mengaku belum mendapatkan gaji, karena baru bekerja sekitar setengah bulan.

Namun demikian, keduanya mengaku perusahaan mereka, PT Bandar Nelayan, memberikan mereka makan.

"Kita belum dapat gaji, karena baru sebulan kerja. Biasanya tanggal 15 digaji, tapi gak tahu dengan musibah ini apa digaji atau enggak. Kalau untuk makan katanya dikasih terus, benar atau enggak kita juga gak tahu. Mau pulang tapi gak ada uang ongkos pulang. Kita cuma berharap mudah-mudahan bisa dapat kerja lagi," tambah Wahyu.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas