Masyarakat Diminta Mewaspadai Kehadiran Beruang di Kebun
Kemunculan beruang ke kebun warga bukanlah tanpa sebab namun diduga karena banyaknya hutan yang dibuka atau digarap menjadi lahan perkebunan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Maraknya kasus penyerangan beruang madu terhadap manusia di kota Prabumulih dan kawasan Desa Talang Balai Kecamatan Belida Darat Kabupaten Muaraenim akhir-akhir ini, mendapat perhatian serius Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Eddy Rianto SH.
Menurut Eddy, kemunculan beruang ke kebun warga bukanlah tanpa sebab namun diduga karena banyaknya hutan yang dibuka atau digarap menjadi lahan perkebunan oleh masyarakat.
Hal itu secara tidak langsung telah mengancam habitat beruang itu dan membuat beruang kesulitan mencari makan.
"Hutan saat ini sudah banyak dibuka warga dan kondisi ini membuat pohon-pohon dan sumber makanan beruang menjadi berkurang, tentu membuat kawanan beruang mencari ke kebun warga. Kita harap masyarakat untuk waspada ketika beraktivitas di kebun sehingga kejadian seperti dialami para korban tidak terulang," ungkap pria yang identik berambut gondrong itu kepada wartawan, Jumat (13/7/2018).
Politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang berasal dari Prabumulih itu menuturkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) agar menindaklanjuti keresahan masyarakat tersebut.
Baca: Ayah tewas diterkam beruang saat bentengi anak-anaknya dari serangan binatang ini
"Kami mengharapkan kepada BKSDA agar menindaklanjuti persoalan ini karena sudah banyak warga khususnya petani karet yang menjadi korban, jangan sampai korban bertambah," tuturnya.
Suami Hj Lies Shanti Ghasela ini menyesalkan banyaknya warga menjadi korban diterkam beruang.
"Kita turut prihatin dan semoga kedepan tidak lagi terjadi terhadap warga," harapnya.
Nur Rahmad berharap, pemerintah maupun pihak terkait baik pemerintah Prabumulih, Muaraenim, Provinsi maupun instansi lainnya agar melakukan upaya menangkap beruang madu itu agar tidak warga tidak resah ke kebun.
"Warga sekarang ini tidak berani melakukan aktivitas menyadap getah karet karena takut diterkam beruang, padahal kami hidup dari menyadap karet," bebernya.
Seperti diketahui, penyerangan oleh segerombolan beruang terhadap Suraimah (53) Warga KM 8 Desa Talang Balai Kecamatan Belida Darat Kabupaten Muaraenim. Peristiwa itu terjadi di kebun karet miliknya tak jauh dari desa, pada Kamis (12/7/2018).
Tak hanya di Kabupaten Muaraenim, penyerangan beruang terhadap petani sebelumnya juga menimpa Inalwi Warga Kelurahan Muara Dua Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih dikawasan KM 10 Desa Karangan Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) pada 2 April lalu.