Air Bengawan Solo di Lamongan Jadi Asin, Petani Tak Berani Memanfaatkan Airnya untuk Irigasi
Air Sungai Bengawan Solo di wilayah Lak Kuro, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur saat ini mengalami intrusi
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Air Sungai Bengawan Solo di wilayah Lak Kuro, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur saat ini mengalami intrusi atau mengalami masuknya air laut ke aliran sungai sehingga air menjadi asin.
Praktis, petani yang biasanya mendapatkan pasokan air dari Pintu Air Kuro kini tidak bisa dipenuhi.
Hal ini diperparah dengan kondisi sejumlah anak sungai kering lantaran dijadikan rebutan para petani untuk menambah pengairan di lahan pertanian yang baru saja ditanami padi.
Biasanya para petani mengandalkan pasokan air Bengawan Solo saat musim tanam padi.
Tapi lantaran air Bengawan Solo di wilayah Lak Kuro yang perbatasan wilayah Sembayat Gresik menjadi asin karena intrusi, para petani harus menerima kenyataan tanamannya rawan gagal panen.
"Mau bisa apa, air Bengawan Solo asin," gerutu Marjan, petani Deket, Selasa (17/7/2018).
Kondisi kekurangan untuk pengairan sawah ini merata dialami para petani yang ada di sisi utara jalan nasional, minus Babat, Sekaran dan Karanggeneng.
Wilayah pertanian yang dilintasi Bengawan Jero semuanya mengalami kekurangan air.
Kepastian air Bengawan Solo mengalami intrusi hingga radius sekitar 20 kilometer diketahui saat dilakukan pembahasan mengenai kondisi keringnya air di anak sungai di Kantor Kecamatan Turi, Senin (16/7/2018) kemarin.
Para Kepala Desa di Kecamatan Turi bersama Muspika mendapat kepastian dari Dinas Pengairan yang saat itu datang di lokasi.
"Dinas Pengairan memastikan Pintu Air Lak Kuro untuk sementara tidak boleh dibuka, karena air Bengawan Solo asin," ungkap Kades Gedongboyountung Kacamatan Turi Lamongan, Ridwan.
Hari ini, sejumlah perwakilan bertandang ke Kantor Dinas Pengairan meminta agar dinas mengupayakan memompa air Bengawan Solo yang jauh dari intrusi.
Upaya para petani ke Dinas Pengairan mendapatkan angin segar. Dan hari ini Dinas Pengairan mengupayakan air Bengawan Solo dari aliran wilayah Kalitengah, tepatnya di Melik.
"Alat berat sudah dibawa ke Melik," kata Ridwan
Alat berat itu untuk menormalisasi sebagian kali yang dangkal agar saat air dipompa bisa mengalir meluas dan masuk ke anak sungai.
Pompa air dengan kapasitas besar juga akan ditempatkan di Melik, selain pompa air di Mertani sudah dioperasikan.
"Tadi kita dapat kepastian dari pak Handoyo (pejabat Dinas Pengairan, red)," kata Ridwan.
Upaya dinas pengairan diharapkan akan membantu keluhan para petani yang saat ini sedang kesulitan mendapatkan pengairan untuk padi mereka.