Mantan Pejabat Kaltim Bersaing Ketat Memperebutkan Kursi DPR RI
Diketahui, Kalimantan Timur mendapat jatah delapan kursi DPR RI sehingga praktis persaingan bakal caleg menuju Senayan dipredisksi bakal seru
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA ‑Sejumlah mantan kepala daerah di Kaltim bakal bersaing memperebutkan kursi Senayan (DPR RI) pada Pemilu Legislatif 2019 mendatang.
Diketahui, Kalimantan Timur mendapat jatah delapan kursi DPR RI.
Praktis, persaingan bakal caleg menuju Senayan dipredisksi bakal seru.
Melalui partai politik, beberapa tokoh tenar di Kaltim, mulai mantan kepala daerah hingga kepala daerah yang masa jabatannya akan berakhir tahun ini telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kaltim.
Sebut saja, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, mantan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy, mantan Walikota Bontang Andi Sofyan Hasdam dan Adi Darma masuk daftar bakal caleg DPR RI.
Mantan Bupati Kutai Barat Ismail Thomas, dan Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar.
Bahkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim, Rusmadi dan Syafaruddin dikabarkan juga ikut merapaikan persaingan bakal caleg DPR RI.
Awang Faroek dan Sofyan Hasdam maju sebagai bakal caleh menggunakan perahu Partai NasDem.
Farid Wadjdy lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Adi Dharma daftar melalui Partai Golkar.
Sedangkan Yusran Aspar, Rusmadi, dan Safaruddin dikabarkan masuk daftar bakal caleg PDI Perjuangan.
Ketua DPW Partai NasDem Kaltim, Harbiansyah Hanafiah membenarkan, bahwa Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan politisi Golkar Sofyan Hasdam masuk daftar bakal caleg DPR RI di Partai NasDem.
Dikemukakan, untuk caleg DPR RI, Nasdem memasang sejumlah politisi senior Kaltim. Awang Faroek terdaftar sebagai bakal caleg DPR RI nomor urut 1. Mantan Cagub Kaltim Andi Sofyan Hasdam tercatat sebagai bakal caleg DPR RI Nasdem nomor urut 2.
Ditanya dengan banyaknya tokoh politik yang bergabung dengan Partai Nasdem, Harbiansyah mengaku, sebagai poin plus figur‑figur yang maju sebagai caleg.
"Itu nilai plus Partai Nasdem. Karena banyak tokoh‑tokoh yang gabung ke Nasdem. Kita harapkan bisa memberikan dampak signifikan dan sesuai harapan target kita," tambah Harbiansyah.
Mantan Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy menggunakan perahu PPP. "Mengusung pak Farid ini menjadi strategi kita untuk memertahankan tradisi kursi DPR RI dari PPP di Kaltim," ujar Ketua DPW PPP Kaltim Rusman Yaqub.
Komisioner KPU Provinsi Kaltim Rudiansyah membenarkan sejumlah nama eks kepala daerah bakal ikut berebut kursi DPR RI. Namun, Rudi menyebut, pendaftaran bakal caleg DPR RI akan dilakukan di KPU RI. "Bukan KPU Provinsi," kata Rudi, Selasa (17/7).
Sejumlah nama mantan kepala daerah di Kaltim tersebut belum tentu lolos sebagai caleg DPR RI.
"Kan nanti pendaftarannya di KPU Pusat, nanti di KPU akan verifikasi lagi. Nanti kita bisa lihat siapa‑siapa yang maju di DPR RI saat pengumuman DCS (daftar caleg sementara) oleh KPU RI," ujar Rudi.
Perebutan kursi ke Senayan makin sengit lantaran sejumlah anggota DPR RI petahana asal Kaltim juga akan kembali ikut bertarung. Sebut saja Hetifah Sjaifudian dari Partai Golkar dan Kasriyah dari PPP.
Sementara, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Rusmadi yang juga mantan Cagub Kaltim 2018‑2023 bakal ikut terjun ke politik. Rusmadi maju bakal caleg DPR RI atas permintaan DPP PDI Perjuangan.
Sedangkan Safaruddin, mantan Kapolda Kaltim kini dipercaya menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim. "
Kalau maju ditanya ke DPP. Tapi nanti lihat saja. Malam ini saya mengantarkan saja caleg dari provinsi," ujarnya.
"Memang saya dipanggil ke DPP. Saya dan Pak Safar diminta maju bakal caleg DPR RI dari Dapil Kaltim. Saya akan menjalankan amanah dari partai. Dan saya akan berusaha maksimal," kata Rusmadi.