UGM Filmkan Kisah Perjuangan Sardjito
Universitas Gadjah Mada meluncurkan film Sardjito di Balai Senat UGM, Rabu (18/7/2018).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Universitas Gadjah Mada meluncurkan film Sardjito di Balai Senat UGM, Rabu (18/7/2018).
Dua film yang ditayangkan yakni Risalah Sardjito yang diproduksi tahun 2017, dan film terbaru berjudul Sardjito dalam Lukisan Revolusi.
Film tentang Prof Dr Sardjito ini telah diputar di 19 titik di sembilan daerah di Indonesia sejak 6 Juni kemarin.
Rektor UGM Panut Mulyono menjelaskan cerita ini disiapkan oleh tim arsip UGM yang menggali semua informasi terkati sosok Sardjito semasa hidupnya dengan segela perjuangannya.
Dalam film berjenis dokumenter ini, menceritakan kehidupan Sardjito dari lahir hingga lulus STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) pada tahun 1951 dan menjadi lulusan terbaik.
Dalam kiprahnya Sardjito turut berjuang dalam revolusi fisik dan memproduksi vaksin di Institut Pasteur, dan menyelamatkan para tentara dan masyarakat dari berbagai penyakit.
Saat peristiwa Bandung Lautan Api, ia menyelamatkan vaksin-vaksin itu dengan cara menyuntikkan ke kerbau, dan kemudian kerbau-kerbau itu dibawa dari Bandung ke Klaten untuk kemudian diambil kembali melalui limpa kerbau.
"Kami berharap dengan film ini maka perjuangan, kreatifitasnya sebagai ilmuan, pahlawan, pendidik bisa kita ketahui dan bisa diteladani oleh generasi penerus bangsa ini," terangnya pada Tribunjogja.com.
Dalam dunia pendidikan, Sardjito juga berjasa dengan menggagas pengabdian masyarakat ke dalam Tri Dharma perguruan tinggi dan menjabat sebagai rektor pertama UGM.
"Beliau adalah rektor pertama yang patut kita teladani agar kita teguh dalam pendirian, dan memiliki semangat juang."
"Dengan mengetahui perjuanganya, maka akan menginspirasi kita betapa dia dalam kondisi sulit mampu mengabdikan hidup untuk kepentingan bangsa," tambahnya.
Dalam kesempatan itu Panut juga menekankan bahwa pemutaran film kali ini tidak ada sangkut pautnya dengan pengusulan Sardjito sebagai pahlawan nasional.
Namun demikia ia menjelaskan bahwa saat ini berkas usulan tersebut telah berada di Jakarta.
Ia pun berharap di tahun ini Sardjito dapat dianugerahi dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
Lebih lanjut dalam kegiatan pada hari itu, dikemas dengan pertunjukan langsung melukis Sardjito oleh dua orang seniman lukis.
Selain apresiasi film, sosok Sardjito juga dipresiasi dalam bentuk kethoprak.
Kethoprak Conthong asuhan Susilo Nugroho atau biasa dikenal dengan Den Baguse Ngarso, telah mempersembahkan lakon berjudul Sang Presiden pada bulan Juni kemarin.
"Lakon Sang Presiden ini semata kekaguman kami pada Prof Sardjito. Semoga lahir Sarjito baru di negeri ini. Kami bukan alumni atau dosen UGM, tapi kami meneladani Prof Sardjito," ujar Den Baguse Ngarso.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.