Mantan Penghuni Lapas Sukamiskin Heran Ruangan Sempit Kok Bisa Masuk Kulkas
Seorang mantan terpidana yang pernah mendekam di Lapas Sukamiskin menyebut, di zamannya, tidak ada hal-hal aneh seperti yang terjadi saat ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Terungkapnya barang-barang elektronik di kamar terpidana korupsi di Lapas Sukamiskin yang disita petugas Dirjen Pas Kemenkum HAM mengejutkan banyak pihak.
Bagaimana bisa barang-barang yang tidak seharusnya ada di dalam kamar tahanan itu bisa masuk.
Seorang mantan terpidana kasus korupsi yang pernah mendekam di Lapas Sukamiskin dan bebas pada 2016 menyebut, di zamannya, tidak ada hal-hal aneh seperti yang terjadi saat ini.
Ia heran saat ada terpidana kasus korupsi menggunakan pendingin ruangan di kamarnya. Ia menjalani pidana lima tahun.
"Kalau pakai AC, Lapas Sukamiskin itu arsitektur Belanda, didesign supaya sirkulasi udaranya bagus. Kalau siang memang panas, tapi kalau jendela dibuka, angin masuk ruangan bisa segar, udara bagus. Kalau malam pasti dingin, kan namanya juga Bandung," ujar mantan terpidana kasus korupsi yang meminta identitasnya tidak disebutkan karena saat ini sedang fokus ibadah.
Dia berasal dari Jawa Barat (Jabar), mantan bupati di sebuah daerah di Jabar, dihubungi Tribun via ponselnya, Senin (23/7/2018).
Baca: Alat Penanak Nasi hingga Pemanggang Roti Disita dari Kamar Terpidana Korupsi di Lapas Sukamiskin
Tribun sempat menanyakan soal informasi jual beli fasilitas kamar tahanan.
Ia mengaku tidak membayar puluhan juta hingga ratusan juta rupiah untuk mendapatkan fasilitas.
"Di zaman saya pertama masuk itu ada admisi orientasi untuk meningkatkan kedisiplinan. Kemudian pendalaman agama, bagi muslim belajar dan baca lagi Alquran, dites mengaji sampai bisa. Kemudian ada pesantren lapas, kebetulan saya yang mengkoordinasikannya, tiap hari dari tingkat 1 sampai 3 pesantrennya," ujar dia.
Terkait barang-barang elektronik yang disita Dirjen Pas dari kamar tahanan seperti kulkas, TV dan lain sebagainya, ia mengaku tidak habis pikir terpidana memasukkan kulkas.
"Soalnya kamarnya kecil, luasnya tidak lebih dari 5 meter persegi. Kalau anda pernah melihat kamarnya Bung Karno di Lapas Sukamiskin, ruangan kami kira-kira luasnya seperti itu. Makanya saya heran, ruangan sempit kok harus masukkan kulkas," katanya.
Kemudian soal TV. Lima tahun menjalani pidana di lapas khusus tersebut, ia menyebut TV ada di tiap blok di luar kamar.
"Sehingga kami nonton TV di luar," ujar dia.
Seperti diketahui, KPK menangkap tangan Kalapas Sukamiskin Wahid Husein karena diduga menjualbelikan fasilitas lapas termasuk kamar.