Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marselinus Yosef Jadikan Tulang Paus Sebagai Cendera Mata dan Kenang-Kenangan

Tulang paus mudah diambil karena dagingnya sudah lembek dan tulang rusuknya pun mudah terlepas

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Marselinus Yosef Jadikan Tulang Paus Sebagai Cendera Mata dan Kenang-Kenangan
Istimewa
Ikan Paus terdampar di Desa Kolidetung, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Pulau Flores 

Laporan Wartawan Pos-kupang, Eginius Mo’a

TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE---Seekor  ikan  paus  terdampar  di  Pantai  Liwu  Piren, Desa  Kolidetung, Kecamatan Lela, Kabupaten  Sikka, Pulau Flores  sudah  berlangsung seminggu.

Menurut warga Desa Hepang,  Kecamatan  Lela, Blasius Lincianus Nong, ikan paus  itu terdampar  hari Rabu (25/7/2018) sore setelah   gelombang besar.

“Hari  itu  ada warga yang melihat paus. Namun   tidak  ada yang berani mendekat,  karena  gelombang sangat tinggi. Lokasi terdampar  dipercaya warga  tempat keramat. Pada hari  Kamis (26/7) baru diketahui ikan  paus  terdampar,” ujar Blasius,  dihubungi Selasa  (31/7/2018) siang.

Ikan  paus  terdampar di  lokasi ini   kejadian  yang ketiga.

Pertama   tahun 1970-dan  dan  kejadian kedua 1990-an.

Dalam  dua  kali  kejadian itu, ikan  paus  yang terdampar sudah mati dibawa  gelombang ke pesisir pantai.

Berita Rekomendasi

Marselinus Yosef,  warga Desa Hepang dan warga  lainnya datang  ke lokasi dan mengambil tulang  badan dan leher sebanyak delapan  buah ukuran besar dan dibawa menggunakan gerobak menuju Desa Hepang sekitar  1  Km.

Baca: Geger Temuan Bangkai Ikan Paus di Aceh Timur

Menurut  Marselinus, tulang paus mudah diambil karena dagingnya  sudah lembek dan tulang rusuknya pun mudah terlepas.

Dia perkirakan ikan paus itu sekitar seminggu terombang-ambing di laut sebelum terdampar di pantai tersebut.

“Kami ambil tulang paus dijadikan cendera mata dan kenang-kenangan. Saya ambil yang dibagian leher berbentuk bulat dan bisa dipergunakan untuk dijadikan kloset wc, “ tuturnya.

Ia menambahkan,  ikan paus  memiliki  panjang  belasan meter telah  menjadi  bangkai  yang busuk.

Bagian kepalanya tidak ditemukan, meski telah dicari di pesisir pantai dari  Desa Hepang hingga Desa Kolidetung. 

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas