The Art of Rembang, Upaya Pemkab Kenalkan Produk UMKM-nya pada Dunia
Banyak produk unggulan UMKM Rembang, seperti batik tulis Lasem yang sudah mulai berkembang dengan pesat
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Rembang tengah serius menekan angka kemiskinan hingga menjadi 11% pada tahun 2021, dan mengenalkan produk-produk UMKM-nya hingga menjadi produk unggulan pendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten yang jumlahnya penduduknya mencapai 625 ribu jiwa ini.
Banyak produk unggulan UMKM Rembang, seperti batik tulis Lasem yang sudah mulai berkembang dengan pesat, juga ada hasil kerajinan yang berasal dari kulit ikan pari, kulit biawak, dan kulit ular, selain itu kerajinan berbahan keramik, kayu, kuningan dan lainnya yang kini mulai berkembang.
Produk-produk tersebut semakin diminati karena keunikannya, dan banyak diserap oleh hotel-hotel di Bali dan daerah lainnya di Indonesia, serta produk kerajinan yang menggambarkan maraknya pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Timur ini.
Untuk semakin meningatkan keterserapan produk UMKM Rembang, pemerintah Kabupaten Rembang akan membuat event pagelaran kesenian Rembang dan expo atau pameran produk UMKM Rembang di Jakarta pada tanggal 27-28 September 2018 mendatang.
Ini diungkapkan Hj. Hasiroh Hafidz yang merupakan istri dari Bupati Rembang yang sekaligus juga ketua Dekranasda Kabupaten Rembang Jawa Tengah yang meluncurkan The Art Of Rembang di sela-sela pagelaran Jakarta Modest Fashion Week 2018 di Jakarta.
Tujuan dari diadakannya The Art of Rembang ini adalah untuk mengenalkan potensi UMKM Rembang kepada warga Jakarta, masyarakat Indonesia dan dunia.
“Agar mereka semua tahu akan produk unggulan Rembang yang layak dipakai, digunakan dan dibeli sehingga pertumbuhan ekonomi akan pesat di Rembang,” katanya.
Selain itu, perhelatan The Art of Rembang diharapkan dapat menumbuhkan minat wisata dan mengeksplorasi nilai ekonomi kreatif yang ada di Kabupaten Rembang.
Baca: Mahfud MD Jenguk Kiai Maimoen Zubair di Rembang
“Walaupun sudah ada upaya untuk memasarkan produk UMKM Rembang ke Luar negeri seperti Jepang dan Negara lainnya kami merasa perlu harus memaksimalkan eksistensi produk-produk asli Rembang untuk keluar dan membuat kegiatan di berbagai daerah dalam koridor The Art of Rembang ini, rencana akan buat road show juga, tapi kami buat dulu di Jakarta, agar upaya memasarkan produk Rembang terus berjalan dengan menggandeng fasion desainer ternama untuk ikut berpartisipasi membuat motif batik tulis Lasem yang beragam dan fashionable,” katanya.
Menurut Hj. Hasiroh, bahwa kendala pengembangan ekonomi kreatif di Rembang adalah soal pemasaran.
“Perajin sudah bisa memproduksi produk yang unik dan berkualitas tinggi, tapi pemasaran yang belum begitu baik dan serius, kalau kita punya hasil banyak tapi pemasarannya tidak bagus ini yang akan membuat perajin malas untuk bekerja. Karena itu kita akan selalu menciptakan pasar dan kami akan lakukan kegiatan expo produk UMKM dalam The Art of Rembang ini akan rutin dilakukan, sehingga masyarakat akan tahu keunggulan produk UMKM Rembang yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia,” katanya.
Target dari pelaksanaan The Art of Rembang ini juga diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Rembang.
Selama ini, kata Hj. Hasiroh, masyarakat Indonesia lebih mengenal Solo, Jogjakarta, dan beberapa daerah di Jawa Tengah, padahal Kabupaten Rembang mempunyai beberapa destinasi wisata yang tak kalah menariknya.
Ia mencotohkan seperti hutan mangrove, museum RA kartini, makam RA Kartini, dan Pantai Dampo Awang, Pantai Karang Jahe, Pantai Caruban Lasem, Pantai Jatisari, Petilasan Sunan Bonang, Karangsari Park, dan kawasan pecinan Heritage dengan bangunan Klenteng tertua di Jawa yang unik.
Baca: Presiden Jokowi Resmikan Tol Rembang- Pasuruan
“Ini harus diekspose dan disebarluaskan agar masyarakat Indoneisa mengetahui Rembang itu punya kawasan wisata yang unik dan menarik,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.