The Art of Rembang, Upaya Pemkab Kenalkan Produk UMKM-nya pada Dunia
Banyak produk unggulan UMKM Rembang, seperti batik tulis Lasem yang sudah mulai berkembang dengan pesat
Editor: Eko Sutriyanto
Corak khas dari batik tulis Lasem adalah lebih dominan warna merahnya.
“Ini adalah pengaruh dari budaya cina yang kental di sana, sebab Lasem adalah daerah pertama yang didatangi Cina di Nusantara, jadi wajar jika kultur dan budaya Cina di sana kental dan sudah berasimilasi dengan masyarakat Jawa Asli di Rembang, nah itu bisa dilihat dari wana dan corak batik Tulis Lasem,” katanya.
Karena maraknya penggunaan batik print atau cetak, dan dikhawatorkan menghilangkan nilai sejarah dari batik, maka Kabupaten Rembang mengeluarkan Peraturan Bupati yang melarang penggunaan teknologi printing untuk batik.
Sebagai penghasil batik, beberapa lokasi batik di Rembang cukup terkenal, seperti Kampung Batik Babakan. Harga batik tulis Lasem cukup terjangkau, ada yang harganya Rp 100.000.
“Melalui kegiataan The Art of Rembang ini, kami akan kenalkan batik tulis Lasem itu murah dan terjangkau, sebenarnya batik itu semakin banyak pewarnaan semakin mahal, ini tulis semua kalau dari Lasem, harganya mulai Rp 100 ribu, 350 ribu, hingga ada yang Rp 500 juta, itu usianya sudah 50 tahun. Kalau batik Lasem, Rembang itu terkenal dengan warna merahnya penggunaan warna alam,” ujarnya.
Terakhir, The Art of Rembang juga akan dikuti oleh fashion desaigner ternama seperti Mediana Zein, Sayee, Anisa Hapsari, Dian Pelangi.
“Mereka juga akan merancang busana berbahan batik tulis Lasem yang cukup terkenal itu dengan paduan corak dan motif yang kekinian dan fashionable, saya optimis event The Art of Rembang akan jadi barometer peningkatan kualitas batik tulis Lasem dan produk UMKM Rembang lainnya,” katanya penuh semangat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.