Imunisasi Campak dan MR di Kaltara Baru 10 Persen, Kota Tarakan Tunda Sementara
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Utara Usman menjelaskan, Kota Tarakan hanya satu dari lima daerah di Kalimantan Utara yang menund
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Pemberian vaksin campak dan Measles Rubella (MR) di sekolah-sekolah di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Malinau, dan Nunukan diklaim Dinas Kesehatan Kalimantan Utara tetap berlanjut.
Adapun polemik vaksin yang belum diberi sertifikat halal oleh Majelis Ulama Indonesia, sehingga ada sekolah yang menolak pemberian vaksin itu, menurut Dinas Kesehatan tetap terus akan disosialisasikan agar program tetap berjalan.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Utara Usman menjelaskan, Kota Tarakan hanya satu dari lima daerah di Kalimantan Utara yang menunda pemberian vaksin campak dan MR.
Baca: Anak Penjahit Ini Berprestasi dan Diterima di Akpol, Sang Ayah Harus Menabung Dulu Untuk Ke Semarang
"Ada surat dari Kepala Dinas Kota Tarakan. Sebetulnya mereka tidak menolak, hanya menunda sementara," kata Usman saat disua Tribun, Minggu (5/8/2018) di Lapangan Agatis, Tanjung Selor.
Pemberian imunisasi campak dan vaksin MR di empat daerah lainnya berjalan normal seperti biasa. Usman mengatakan, belum ada kata terlambat terhadap pemberian vaksin bagi anak-anak di Kota Tarakan.
"Waktunya masih panjang dari Agustus sampai September nanti. Kita juga menunggu adanya sertifikat halal dari MUI, supaya tidak ada keresahan orangtua anak-anak di Tarakan. Tetapi di daerah lain tetap jalan seperti biasa," sebutnya.
Pemberian imunisasi campak dan MR kata Usman sangat penting terhadap keberlangsungan masa depan anak-anak Kalimantan Utara. Menyambut baik pemberian imunisasi lanjut Usman berarti peduli pada keberlangsungan masa depan generasi-generasi muda Kalimantan Utara.
Di Kalimantan Utara sebutnya sudah ada 10 persen lebih anak-anak yang divaksin campak dan MR. Dinas Kesehatan menargetkan 95 persen lebih sudah tervaksin sampai di akhir September mendatang.
"Kita harap jangan ada orangtua yang menolak. Karena campak dan rubella itu hanya bisa dicegah dengan imunisasi. Kalau kita tidak lakukan itu, maka sama sana kita biarkan generasi muda kita terkena penyakit," sebutnya.
Adapun persediaan vaksin campak dan MR kata Usman sangat aman, bahkan dapat memenuhi target 95 persen lebij anak-anak yang divaksin