Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gempa di Lombok, Kemensos Kerahkan Tagana, Kampung Siaga Bencana, dan Pendamping PKH Bantu Korban

Kemensos juga melakukan pendataan jumlah korban, bantuan untuk korban luka maupun santunan untuk ahli waris korban meninggal.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Gempa di Lombok, Kemensos Kerahkan Tagana, Kampung Siaga Bencana, dan Pendamping PKH Bantu Korban
Dok. Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI
Kementerian Sosial mendirikan dapur umum di titik pengungsian korban gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (29/7/2018) pagi. Kemensos menurunkan 60 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP), serta menyalurkan berbagai bantuan logistik. Untuk pertolongan pertama, Kampung Siaga Bencana Desa Darakunci Kecamatan Sambalia Kabupaten Sumba Timur telah melakukan evakuasi bersama Tagana. Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial mengerahkan seluruh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kampung Siaga Bencana (KSB), dan para Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali dan Jawa Timur untuk aktif membantu korban gempa.

Personel Tagana, KSB, dan pendamping PKH itu berkonsolidasi dan saling menginformasikan kondisi di wilayahnya masing-masing pascagempa yang mengguncang Lombok, Minggu malam (5/8/2018).

"Seluruh Tagana dan Pendamping PKH di NTB dan Bali agar segera konsolidasi dan saling info tentang kondisi di wilayahnya. Tetap tenang dan semangat kemanusiaan terjaga. Saya minta ketiga unsur ini aktif membantu korban gempa," kata Menteri Sosial Idrus Marham di Jakarta, Senin.

Mensos mengungkapkan personel Tagana di NTB sebanyak 589 orang, jumlah Pendamping PKH di NTB 1.125 orang dan 12 KSB.

Adapun di Bali terdapat 674 personel Tagana, 313 Pendamping PKH dan 12 KSB. Khusus dari Jawa Timur akan dikerahkan 30 orang Tagana yang hari ini (Senin) akan merapat ke Lombok dan membantu proses penanganan bencana.

Idrus menerangkan Tim dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kementerian Sosial juga telah berada di Lombok untuk memimpin proses konsolidasi seluruh personel, evakuasi, dan asassesment korban bencana gempa.

Selama proses tersebut berjalan, tim juga menyalurkan bantuan dan pemenuhan kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, dan papan. Juga penanganan khusus bagi kelompok rentan, advokasi sosial dan layanan dukungan psikososial.

Berita Rekomendasi

"Nanti dari asesmen kita akan lihat di mana saja titik terparah, korban yang terbanyak di titik mana saja, dan berapa banyak jumlah pengungsi, untuk segera kita siapkan dapur umum dan layanan dukungan psikososial. Yang jelas jumlah dapur umum tentu akan bertambah dari dapur umum yang telah kita dirikan sejak gempa pada Minggu (29/7) yakni di Kecamatan Sembalun, Kecamatan Sambelia, dan Kecamatan Bayan," terangnya.

Tim Kemensos, lanjutnya, juga melakukan pendataan jumlah korban, bantuan untuk korban luka maupun santunan untuk ahli waris korban meninggal.

Hingga Senin (6/8) pukul 02.30 WITA jumlah korban meninggal tercatat 82 orang, ratusan orang mengalami luka-luka, ribuan rumah dan gedung mengalami kerusakan. Ribuan warga meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke titik aman.

"Senin dini hari saya mendengar laporan warga di Lombok Utara meninggalkan rumah dan bertahan di tanah lapang dan di persawahan tanpa alas tidur dan tanpa atap. Untuk itu pagi ini saya tekankan betul-betul kepada tim yang berada di lapangan untuk mendata mereka dan segera menyalurkan kebutuhan dasarnya," tegas Mensos.

Sementara itu Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan bantuan kebutuhan dasar bagi warga terdampak gempa mulai disalurkan.

Di antarnya selimut, tenda, makanan siap saji, serta yang sangat penting dilakukan adalah memberikan layanan trauma healing kepada warga.

"Kondisi psikologi warga sangat terguncang dan mereka memerlukan pendampingan. Tim Tagana NTB dan Bali telah kami intruksikan untuk memberikan layanan psikosial. Kami juga telah intruksikan Tagana Jawa Timur untuk bersiap untuk diberangkatkan ke lokasi gempa. Kami pantau dulu hasil asesmen Senin ini untuk menentukan langkah selanjutnya," katanya.

Dirjen mengatakan Kampung Siaga Bencana di NTB dan Bali juga telah diterjunkan untuk membantu korban gempa. Warga yang menjadi anggota KSB adalah masyarakat terlatih dalam penanggulangan bencana sehingga keberadaan mereka sangat membantu.

"KSB merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Pemerintah sangat terbantu dengan adanya KSB karena mereka dapat melakukan evakuasi secara mandiri, mendirikan dapur umum, melakukan pendataan warganya dan menyalurkan bantuan. Mereka adalah unsur penting dalam penanggulangan bencana," terang Harry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas