Bantuan Belum Merata, Korban Gempa di Dusun Kebaluan Bertahan Hidup Hanya dengan Makan Nasi dan Mie
Penyaluran bantuan bahan pokok di lokasi bencana Lombok belum sepenuhnya merata.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Penyaluran bantuan bahan pokok di lokasi bencana Lombok belum sepenuhnya merata.
Jero Mangku Pura Penataran Agung Rinjani, Nir Arta mengaku hingga Jumat (10/8/2018) sore, di Dusun Kebaluan, Desa Senaru, Bayan, Lombok Utara belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah.
Dia menyatakan, selama ini hanya mendapat bantuan dari beberapa lembaga swasta berupa kebutuhan-kebutuhan pribadi.
"Kalau dari instansi pemerintah itu belum. Baru tadi itu dikasih air dari swasta, karena dia menelpon dulu apa kebutuhannya. Karena di sini PDAM macet, listrik padam. Akhirnya saya suruh bawa air dan beras," ungkap dia.
Ia juga menyebut kalau dari gempa awal hingga yang besar kemarin, pihaknya menggunakan barang pribadi seadanya.
"Dari lima hari kemarin itu kita makan dari stok pribadi kita. Baru sekarang (hari ini) ada bantuan beras dan air dari swasta. Yang penting bisa hidup dulu, makan nasi dengan mie. BNPB, ataupun PMI bantuannya belum sampai ke sini," sebut dia.
Mengenai Pura Penataran Agung Rinjani yang merupakan terbesar di Lombok dan berada di Dusun Kebaluan itu, kini mengalami kerusakan parah kata dia.
"Yang rusak saat gempa pertama itu, Padma tiga ini dan Ratu Syahbandar. Dengan adanya susulan-susulan mengakibatkan Pelinggih agak goyang," kata Arta. (*)