Mau Tawuran, Sejumlah Siswa SMP di Jogja Dihadang Polisi
Terindikasi hendak melakukan aksi tawuran dengan kelompok pelajar lain, Polsek Kraton menghadang dan mengamankan puluhan pelajar
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Terindikasi hendak melakukan aksi tawuran dengan kelompok pelajar lain, Polsek Kraton menghadang dan mengamankan puluhan pelajar dan alumni dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Yogyakarta Senin (13/10/2018) malam.
Dari hasil penggeledahan yang dilakukan petugas tidak didapati pelajar yang membawa senjata tajam (Sajam).
Selain itu, petugas menduga aksi yang dilakukan puluhan pelajar tersebut dipicu oleh provokasi yang dilakukan seorang alumni dari salah satu SMP yang terlibat.
Bahkan petugas saat ini tengah mencari orang tersebut.
Kapolsek Kraton, Kompol Etty Haryanti mengatakan, diamankannya pelajar-pelajar tersebut bermula dari informasi yang diperoleh pihaknya terkait adanya kelompok pelajar yang akan melakukan aksi tawuran dengan kelompok pelajar lain di daerah Kraton.
Dijelaskannya pula, kelompok pelajar tersebut sebelumnya mengikuti kompetisi basket antar SMP di daerah Gondokusuman, dan hendak melakukan tawuran dengan kelompok pelajar lain.
"Dapat informasi itu (Rencana mau tawuran), saya bersama anggota langsung quick response dan menghadang rombongan pelajar di daerah Kraton," katanya, Selasa (14/10/2018).
Lanjutnya, setelah melakukan pengadangan pihaknya berlanjut melakukan penggeledahan terhadap rombongan yang jumlahnya mencapai puluhan orang.
Dari penggeledahan yang dilakukan, pihaknya tidak mendapati pelajar yang membawa sajam.
Meski demikian, dari keterangan yang diperoleh, para pelajar itu memang terindikasi hendak melakukan aksi tawuran.
"Tidak ditemukan yang bawa sajam, tapi memang ada indikasi mereka mau tawuran, karena itu kami cegah tadi malam. Kalau tawurannya itu diduga karena provokasi seorang alumni dari sebuah SMP berinisial S, dan tadi malam sudah kami cari juga," ucapnya.
Ditambahkan Kapolsek, terhadap pelajar-pelajar tersebut selanjutnya dilakukan pembinaan disertai pemanggilan terhadap masing-masing orangtua agar kedepannya tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut.
Selain itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Sekolah terkait pendampingan terhadap murid-muridnya saat mengikuti sebuah kompetisi olahraga.
"Sudah diberi pembinaan dan pencerahan tadi malam kepada mereka. Pihak sekolah juga kami minta mendampingi muridnya saat ikut perlombaan."
"Jadi kalau tidak ada pendampingan dari sekolah, mending tidak usah ikut lomba saja, daripada terjadi sesuatu," tandasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)