Pesawat Dimonim Air Jatuh di Pegunungan Bintang Papua, 8 Tewas dan 1 Penumpang Selamat
Pilot Dimonim Air nomor registrasi PK-HVQ yakni Lessie, dengan Co pilot, Wayan Sugiarta yang menjadi korban kecelakaan di Pegunungan Bintang Oksibil
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Pilot Dimonim Air nomor registrasi PK-HVQ yakni Lessie, dengan Co pilot, Wayan Sugiarta yang menjadi korban kecelakaan di Pegunungan Bintang Oksibil akhir pekan kemarin dikenal sebagai sosok yang baik di mata rekan kerjanya.
Co Pilot Bintang yang seharusnya bertugas saat itu, menyampaikan bahwa kedua rekannya biasa membawa pesawat jenis Twinotter Dimonim Air dan Wayan Sugiarta biasa menerbangi pedalaman Papua.
"Beliau (Khususnya Alm. Wayan Sugiarta) orangnya pendiam dan baik. Sehari-hari beliau ya suka bercanda juga dan cenderung asik," ucapnya saat dihubungi Tribun, Selasa (14/8/2018) malam.
Co Pilot Bintang mengutarakan jika cuaca di wilayah yang dilewati kedua rekannya tidak dapat diprediksi karena cepat berubah saat itu juga.
Seperti dijelaskan Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, belum lama ini, seharusnya yang bertugas menerbangkan pesawat nahas bukanlah Wayan Sugiarta
“Menurut informasi, rencana awal Co Pilot yang akan berangkat adalah Bintang. Namun menjelang keberangkatan diganti menjadi CO Pilot Wayan Sugiarta atas permintaan pilot,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya Pesawat Dimonim Air hilang kontak pada Sabtu 11 Agustus 2018 lalu dan diperkiraan lokasi jatuhnya pesawat Demonim Air nomor registrasi PK-HVQ didapat dari informasi masyarakat yang sempat melihat pesawat terbang rendah di dekat Gunung Menuk.
Tim SAR berhasil mencapai lokasi setelah berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam dari kampung terdekat, Kampung Oktamen.
Dan saat ditemukan kondisi pesawat tersebut dalam keadaan hancur setelah menghantam hutan belantara di Gunung Menuk.
Delapan penumpang ditemukan tewas dan 1 orang selamat. Korban selamat atas nama Jumaidi yang diperkirakan berusia 12 tahun. (*)