17 Komunitas di Mojokerto Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Pundak di Ketinggian 1.585 mdpl
Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73, masyarajat Mojokerto sudah siap menyambutnya.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO – Jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-73, masyarajat Mojokerto sudah siap menyambutnya.
Polres Mojokerto bersama TNI, relawan dan 17 komunitas di Mojokerto menggelar upacara pengibaran bendera merah putih dengan cara unik di Gunung Pundak yang memiliki ketinggian 1585 mdpl, Kamis (16/8).
Pendakian Gunung Pundak dilakukan pada pukul 02.00, Kamis (16/8/2018). Namun, sebelum memulai pendakian, mulanya acara tersebut dibuka dengan kirab sang saka merah putih sepanjang 100 meter dari kantor Polres Mojokerto menuju Bumi Perkemahan Kecamatan Pacet, Rabu (15/8). Lalu dilanjut acara kebersamaan.
Seusai acara kebersamaan, para peserta berangkat dari pos pendakian Bumi Perkemahan Pacet, Taman Hutan Raya R Soerjo. Sekira pukul 04.00, mereka telah sampai di Gunung Pundak dengan ketinggian 1.585 mdpl.
Kapolres Mojokerto, AKBP Leonardus Simarmata memimpin jalannya upacara bendera merah putih.
Kemudian seusai upacara dilanjut dengan koreografi kertas berwarna merah dan putih yang dibawa peserta upacara membentuk angka 73.
"Kegiatan ini kita laksanakan bersama dengan 17 komunitas, dengan jarak tempuh 45 Km. Diawali dari peleton beranting yang dilepas Forpimda pada hari Rabu dari Polres Mojokerto dibawa ke Pacet dan naik Gunung Pundak Kamis (16/8/2018) dini," terang AKBP Leonardus, Kamis (18/2018).
Leonardus melanjutkan, kegiatan kirab dan upacara bendera adalah refleksi diri jelang detik-detik proklamasi yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
Menurutnya, upacara digelar penuh hikmat meski sederhana. karena melibatkan semua elemen masyarakat.
"Kami ingin mengrefleksikan diri kembali jelang detik-detik proklamasi yang tinggal menghitung jam lagi. Kami mendaki memang tidak mudah, tetapi jauh lebih berat apa yang dilakukan para pejuang. Upacara ini untuk mengenang jasa para pahlawan," ujarnya.
Kapolres mengungkapkan upacara bersama seluruh elemen masyarat dari TNI/Polri, relawan dan wartawan tersebut merupakan sebuah kebersamaan.
"Perbedaan tak membuat kami renggang melainkan, perbedaan memiliki arti keindahan," pungkasnya.