Ragam Ajaran Aneh Sekte Kerajaan Ubur-ubur, Mulai Cara Bobol Bank di Swiss Sampai Nabi Perempuan
Sekte ini percaya, dua bank internasional, yakni Bank Swiss dan Bank Griffin 1999 Birmingham, menyimpan kekayaan dunia.
Editor: Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM - Sekte Kerajaan Ubur-ubur yang berada di Serang, Banten tiba-tiba membuat heboh publik di Indonesia.
Pasangan suami istri AS dan RC, sebagai pemimpin sekte tersebut, diamankan polisi.
Sekte ini diberitakan sudah punya 20 orang sebagai pengikut.
Lalu, apa saja sebenarnya fakta yang diungkap polisi terkait ajaran mereka hingga bisa menarik pengikut?
1. Bisikan Kekayaan Dunia
Sekte Kerajaan Ubur-ubur menyebarkan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam setelah mendapatkan bisikan gaib untuk membobol dua bank dunia.
Menurut Kapolresta Serang, AKBP Komarudin, sekte ini percaya, dua bank internasional, yakni Bank Swiss dan Bank Griffin 1999 Birmingham, menyimpan kekayaan dunia.
Informasi itu didapat dari bisikan ghaib.
"Jadi memang kalau kita lihat dari hasil pemeriksaannya apa yang dilakukan oleh yang bersangkutan, dia didatangi oleh gaib ditunjuk oleh pembuka kunci kekayaan dunia," tutur Komarudin kepada TribunJakarta.com, di Tangerang, Rabu (15/8/2018).
2. Mengaji Supaya Bobol Bank
Menurut AKBP Komarudin, untuk dapat mencairkan dana di dua bank tersebut, mereka harus menggelar ritual doa-doa ala Kerajaan Ubur-ubur.
Ritual ini digelar setiap malam Jumat, hingga pukul 04.00 WIB.
3. Nabi Terakhir Perempuan
Dikutip dari TribunJakarta.com, AS, wanita yang berperan sebagai pimpinan sekte, mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut keyakinan Sunda Wiwitan.
Dia mengakui ajaran agama Islam.
Menurut Komarudin, AS mengatakan kalau sang pencipta memiliki makam dan percaya kalau Nabi terakhir berjenis kelamin perempuan.
"Jelas-jelas itu bukan mencerminkan ajaran agama Islam, ini sudah meresahkan. Itu namanya menodai Islam," kata Anas Tajudin, Sekretaris MUI Kota Serang saat dihubungi.
4. Susunan Tahta Kerajaan
Sekte ini memiliki struktur organisasi, dengan Ratu bernama Aisyah dan Raja bernama Rudi.
Dimulai dari Ratu, Raja, Ketua Penerima Tamu Kerajaan, Ketua Keluarga Kerajaan, Ketua Pengembangan Program Kerajaan Urusan Ritual, Ketua Urusan Ide Kreatif untuk Raja, bahkan ada pula urusan pertamanan. (*)