Kapten dan Mualim KMP Bandeng Tak Selamat, Life Jacket Masih Melekat di Tubuhnya
Tim gabungan Basarnas Ternate, Sabtu (18/8/2018) siang menemukan tiga korban tenggelamnya kapal feri KMP Bandeng di Kepulauan Loloda.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - Tim gabungan Basarnas Ternate, Sabtu (18/8/2018) siang menemukan tiga korban tenggelamnya kapal feri KMP Bandeng di Kepulauan Loloda, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, Rabu (15/8/2018).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kota Ternate Muhammad Arafah mengatakan, dua korban ditemukan meninggal dunia, satu lainnya selamat.
Dua korban yang ditemukan meninggal dunia adalah Kapten KMP Bandeng Alfred Rahasia serta Mualim II atas nama Aspar. Korban selamat adalah penumpang bernama Nanda Aprilia.
"Ketiga korban saat ditemukan semuanya dengan life jacket di badan," kata Arafah dalam keterangan pers, Sabtu (18/8/2018).
"Sebelumnya pada tanggal 17, satu korban ditemukan Desa Tobo-tobo atas nama Fani dan dia membantu Basarnas menentukan dimana terjadi perpisahan beliau dengan korban lain," tambahnya.
Baca: Biasa Memanjat Pohon, Yohanes Gama Tak Takut Panjat Tiang Bendera Setinggi 13 Meter
Korban selamat saat ini telah dibawa ke Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, dan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan.
Sementara itu, jenazah korban dibawa ke Ternate dengan kapal SAR Ternate untuk diserahkan ke pihak keluarga.
Dengan ditemukannya tiga korban, total korban yang berhasil selamat sebanyak 48 orang, terdiri dari 34 penumpang, dan 14 awak KMP Bandeng.
"Tim yang turut membantu yaitu Polairud, TNI AL Ternate, KSOP Ternate, KPLP Tidore, PT NHM yang turut membantu dengan helikopter serta masyarakat nelayan," ujar Arafah.
PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) menyampaikan dukacita mendalam kepada keluarga korban yang meninggal dunia.
Menurut Dirut PT ASDP Ira Puspadewi, para kru adalah orang terakhir yang meninggalkan kapal.
"Kami ingin sampaikan dukacita kepada keluarga para ABK KMP Bandeng yang telah ditinggalkan keluarga. Dan untuk kru selamat kami apresiasi, kami bangga karena mereka adalah orang yang tinggal paling terakhir di kapal. Ini artinya menjunjung tinggi sebagai awak karena penumpang didahulukan sehingga semuanya selamat," tambahnya. (Kompas.com/Fatimah Yamin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KMP Bandeng Tenggelam, Kapten Ditemukan Tewas dengan "Life Jacket"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.