Ibu-ibu Ini Nekat Ambil Alih Sopir Bus Bandara, Ini Sosoknya
Novita Metty Purba nekat menyetir mini bus Paradep dari Kota Pematangsiantar menuju Bandara Kualanamu, Deliserdang
Editor: Hendra Gunawan
"Kalau bawa bus sebelumnya juga pernah, ketika jumpai anak saya di Sibolga. Saat itu saya lihat supirnya mengantuk, jadi saya tawarkan diri membawa. Daripada membahayakan penumpang," ujarnya.
Ia menilai dalam keadaan itu tindakan mengambil alih setir diperlukan. Sebab, jika supir dipertahankan dapat membahayakan penumpang lainnya.
"Saya suruh supirnya tidur selama satu jam. Kan bahaya kalau supir ngantuk-ngantuk membawa bus,"ujarnya.
Ia mengaku bersalah juga membawa bus tanpa mengantongi SIM. Metty mengatakan sikapnya sebagai rasa kasihan melihat penumpang.
"Sebenarnya aku bersalah juga bawa-bawa bus tanpa ada SIM. Tapi, yang kemarin itu kasihan saya melihat ibu-ibu yang nangis-nangis buru-buru ke Jakarta dalam keadaan berkabung," pungkasnya.
Melansir dari berbagai sumber, Novita Metty Purba adalah sebagai Ketua Persekutuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Kota Pematangsiantar dan juga pengurus pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Indonesia.
Novita Metty Purba juga tercatat sebagai Daftar Caleg Sementara (DCS) dari Partai PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Pematangsiantar.
Bagaimana respons Metty bila manajemen Paradep melaporkan aksinya ke Polres Siantar?
Metty mengaku tak mempermasalahkan hal itu.
"Sebenarnya pulang dari sini (Jakarta) ada niat mau menemui manajemen Paradep Taxi. Kemarin sempat menghubungi nomor yang ada di kartu itu, tapi saat dihubungi gak jelas suaranya," ujar Metty.
Metty mengatakan kesalahan supir Paradep selama ini cukup banyak, ugal-ugalan, merokok, dan mabuk. Ia berharap menajemen Paradep juga mendengar alasannya. Bukan hanya dari sisi supir.
"Kalau mau saya laporkan, banyak kesalahan mereka yang saya simpan. Seperti supir yang ugal-ugalan, mabuk, dan merokok. Apabisa supir merokok di bus ber-AC?"ungkapnya.
Metty juga menyinggung pengakuan supir bus Riki Manik yang ditinggalnya saat itu. Ia menilai pernyataan Riki di video kurang benar.
Ia menjelaskan kronologis kejadian mengambil alih setir bus terjadi di Kota Tebingtinggi. Saat itu, ada penumpang yang ingin naik. Bus sempat berhenti lama di kota itu karena supir curiga ada penumpang gelap tanpa tiket.