Demi Dapat Air Bersih, Ngadiem Rogoh Rp 50 ribu Tiap 2 Hari
Untuk kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa mengandalkan air Sungai Oya yang berjarak sekira 500 meter dari kampung
Editor: Eko Sutriyanto
"Tidak bisa masak, tidak bisa minum. Karena air di sumur keruh, tidak layak konsumsi," ungkap dia.
Hari ini, jumat (31/8/2018) Ngadiyem sedikit lega dan bahagia karena datang bantuan air bersih dari Tagana Bantul.
Ia bersama warga lainnya terlihat semangat sekali ngangsu (ambil air) menggunakan dua ember kecil untuk diangkut kerumahnya.
Baca: Bocah 7 Tahun Asal Bantul Menangi Lomba Gambar Toyota di Jepang
Wakil koordinator Tagana Bantul, Asngari, mengatakan, bantuan droping air bersih ke padukuhan Ngrancah ini terbilang baru.
Karena dari tahun-tahun sebelumnya, tidak terdeteksi adanya kesulitan air ditempat ini.
"Kirim bantuan air bersih di Ngrancah ini baru. Karena tahun-tahun sebelumnya tidak mengalami kesulitan air," ungkapnya.
Tagana Bantul mengaku siap untuk terus mengupayakan droping air bersih ke sejumlah wilayah-wilayah yang mengalami kesulitan air. Terutama di tiga Kecamatan yakni Imogiri, Dlingo dan Piyungan.
Namun demikian, Asngari mengungkapkan bahwa droping air dari Tagana hanyalah bersifat sementara.
Setelah itu, pemerintah setempat diminta untuk bisa berupaya memberikan solusi atas kekeringan warga.
"Droping ini kan sebenarnya opsi terakhir. Digunakan ketika warga sudah benar-benar membutuhkan air," terang dia.
ementara itu, Kepala Dukuh Ngrancah, Jumad mengatakan, untuk menanggulangi kesulitan air bersih di wilayahnya, ia mengaku sudah mengusulkan bantuan sumur bor kepada warga melalui APBDes.
Namun hingga saat ini belum terealisasi.
"Kita sudah usulkan adanya bantuan sumur bor kepada warga melalui APBDes. Mudah-mudahan nanti bisa segera ada realisasi," ujar dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.