TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Toyota Fortuner Club of Indonesia (ID42NER) menyalurkan bantuan secara langsung untuk para korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kegiatan yang dilakukan oleh komunitas pecinta mobil bongsor kelas sport ini merupakan salah satu wujud rasa kepedulian terhadap sesama bangsa.

“Sebelumnya, kami turut berduka cita kepada para korban musibah gempa di Lombok. Semoga bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat,” kata Presiden ID42NER Duta Erlangga di Jakarta, Rabu (12/9/2018).

Menurut Duta, bencana itu menimbulkan rasa simpati dan empati dari para anggota ID42NER untuk melakukan kegiatan berbagi.

“Alhamdulillah, Kepedulian para member dan chapter sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan sumbangan yang terkumpul cukup besar hanya dalam waktu singkat,” ungkapnya.

Dana yang terkumpul tersebut, akhirnya disalurkan kepada Pengurus ID42NER Chapter Lombok untuk dibelanjakan segala keperluan yang dibutuhkan para pengungsi.

“Kami berikan berupa paket sembako sebanyak 100 paket yang isinya antara lain beras, minyak, telor, mi instan dan kebutuhan lainnya,” sebut Duta.

Pada 7 September 2018, bantuan itu diserahkan kepada para pengungsi gempa yang berada di Desa Menanga Baris, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Menurut hasil pantauan ID42NER Chapter Lombok, sebagian besar pengungsi di lokasi itu masih membutuhkan bantuan.

“Untuk ke depannya, Insyaallah kami selalu menggalangkan bantuan untuk korban Lombok yang lebih banyak lagi,” ujar Duta.

Menurutnya, kegiatan bakti sosial yang biasanya dibarengi dengan touring menjadi agenda rutin ID42NER yang hampir setiap bulan dilaksanakan di berbagai daerah dalam rangka menguatkan solidaritas antar anggota.

Sementara itu, Adi selaku Ketua ID42NER Chapter Lombok menyampaikan, jumlah korban yang terkena dampak gempa di Desa Menanga Baris sebanyak 300 keluarga. Saat ini, sebagian besar pengungsi masih tinggal di tenda yang dibangun di tengah lapangan dan jauh dari rumah mereka.

“Maka itu, dengan menyerahkan sendiri bantuan kepada para pengungsi, dapat memastikan dan mengetahui secara langsung kondisi para korban gempa tersebut,” paparnya.

Aksi ini menjadi hikmah untuk mempererat semangat persaudaraan, kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Semoga keadaan ini segera pulih dan tidak ada lagi gempa, terutama rasa trauma psikis pasca-gempa segera hilang. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti sediakala,” harapnya.