Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Agung Meningkat Lagi Tiga Hari Terakhir
Gunung Agung di Karangasem Bali mengalami peningkatan kegempaan vulkanik sejak tiga hari terakhir.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Gunung Agung di Karangasem Bali mengalami peningkatan kegempaan vulkanik sejak tiga hari terakhir.
Meski belum sebesar dulu, gempa vulkanik ini bisa berpotensi terjadi erupsi. Masyarakat tetap diminta untuk waspada.
"Dalam tiga hari terakhir ini sedikit ada peningkatan gempa vulkanik. Ada peningkatan tapi belum sebesar yang dulu. Gempa vulkanik ini bisa berpotensi terjadi erupsi," ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana, Minggu (16/9/2018).
Data dihimpun dari Magma VAR, kemarin periode pukul 00.00-12.00 Wita, hembusan terjadi 2 kali, vulkanik dangkal sebanyak 3 kali, vulkanik dalam 1 kali, tektonik lokal 3 kali, dan tektonik jauh 3 kali. Rata-rata amplitudo 6-22 mm, serta durasi 30-62 detik.
Meningkatnya kegempaan vulkanik mengindikasikan ada peningkatan pergerakan magma ke permukaan, tapi jumlah masih belum besar.
Baca: Ku Tepati Janjiku, Daripada Bercerai Lebih Baik Mati, Status FB Nono Dua Jam Sebelum Gantung Diri
Jumlah magma di perut Gunung Agung masih di bawah 1 juta meter kubik. Lava sekitar 25 juta meter kubik.
Kemungkinan penuhnya kawah oleh material lava dalam waktu singkat masih rendah. Ini lantaran laju efusi lava masih lambat.
Aktivitas Gunung Agung dalam kondisi yang berkembang dan belum stabil. Dengan ini, kata Devy, kemungkinan terjadi erupsi masih tinggi.
Selain itu, deformasi juga mengalami inflasi meski kecil.
Warga yang tinggal di radius empat kilometer dari puncak Gunung Agung tetap harus waspada.
Gunung api terbesar di Bali ini mengalami erupsi terakhir yakni 27 Juli 2018, sebelum bencana gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Status Gunung Agung saat ini masih pada Level III (Siaga).
Warga diimbau tetap mematuhi rekomendasi PVMBG yakni tidak beraktivitas di radius empat kilometer dari puncak gunung.
Baca: Bocah Korban Pencabulan Tak Berani Bicara karena Kedua Orangtuanya Diancam akan Dibunuh
PVMBG juga mengimbau masyarakat, pendaki, pengunjung, dan wisatawan agar tak melakukan aktivitas di zona baahaya.
Perkiraan bahaya sifatnya dinamis tergantung kondisi dan aktivitas gunung.
Masyarakat yang bermukim di aliran sungai agar waspada potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan.
Ini terjadi terutama pada musim hujan jika material erupsi masih terpapar di puncak Gunung Agung.
PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunung Api Agung terus lakukan koordinasi dengan lembaga mitigasi bencana Gunung Api Agung, seperti Pemkab Karangasem, BPBD Karangasem, Pasebaya Gunung Agung, dan instansi terkait lainnya. (ful)
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Agung Meningkat Lagi, Begini Analisis PVMBG
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.